Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

TNI di Empat DOB Papua Sudah Cukup

Tri Subarkah
24/12/2022 14:58
TNI di Empat DOB Papua Sudah Cukup
Ilustrasi(MI/Andri Widiyanto)

PENELITI Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak perlu menambah pasukan ataupun daerah teritorial militer di empat daerah otonomi baru (DOB) Papua. Kekuatan yang ada saat ini disebut Cahyo sudah cukup.

"Tidak perlu menambah pasukan dan daerah teritorial militer seperti kodam, kodim, ataupun koramil (di empat DOB), menggunakan yang sudah ada saja. Kodam yang sudah ada saya kira sudah cukup, penduduknya juga sedikit," kata Cahyo saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (24/12).

Keempat DOB itu adalah Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Barat Daya. Cahyo menyebut kehadiran tentara di Papua menjadi persoalan tersendiri. Menurutnya, militer justru menimbulkan trauma psikologis bagi penduduk Papua.

Oleh karenanya, ia juga meminta agar TNI di bawah kepemimpinan Laksamana Yudo Margono untuk memberdayakan pasukan yang sudah ada. Selain itu, Cahyo juga mengatakan tentara perlu mengubah citra agar bisa diterima orang asli Papua (OAP), contohnya tidak memamerkan senjata saat berpatroli.

"Perbanyak datang ke tokoh-tokoh masyarakat tanpa senjata. Tidak seperti sekarang, membawa bedil ke mana-mana, menjegat orang. Pos-pos tidak perlu dekat-dekat kampung, itu sama saja dengan memata-matai masyarakat," terang Cahyo.

Dalam kepemimpinan Yudo sebagai Panglima TNI yang relatif singkat, Cahyo menilai konflik di Bumi Cenderawasih sulit selesai. Hal paling dasar yang bisa dilakukan Yudo, katanya, adalah dengan meneruskan program Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk mengedepankan pendekatan humanis.

"Memperbanyak dialog, menghentikan pengiriman pasukan baik organik maupun nonorganik yang sudah ada, tidak menambah daerah teritorial militer. Itu saja sudah bagus," pungkasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya