Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UPAYA pencegahan stunting di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus digenjot. Salah satunya ada peran aktif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB University). Mereka membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka.
"Kami membuat abon telur ayam, agar anak-anak yang tidak menyukai telur bisa makan telur dalam bentuk abon," tutur mahasiswa KKN-T IPB University, Christo Glory, di sela kegiatan, Senin (29/7/2024). Hasil inovasi mereka disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes, tempat mereka KKN-T.
Sosialisasi pengolahan makanan abon dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bangsri, Siti Mukaromah. Diharapkan Ketua dan Anggota PKK juga bisa mengenalkan cara meningkatkan waktu simpan telur ayam dengan diolah menjadi abon kepada warga masyarakat.
Baca juga : Kekeringan Berkah, Produksi Telur Bebek di Brebes Melejit
Christo menjelaskan bahwa ide usaha dengan produk abon telur memiliki gizi yang baik untuk tubuh serta meningkatkan motivasi terkait dengan pendidikan anak. "Telur ayam memiliki gizi yang baik yang dapat diserap tubuh serta mudah untuk dijangkau oleh masyarakat. Pengolahan makanan ini pun dapat dikomersialisasikan oleh ibu-ibu PKK atau masyarakat sekitar," ujar Christo.
Christo menyebut untuk mengurangi prevalensi stunting pihaknya juga melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) dalam pelaksanaan Community Feeding Center (CFC) berupa telur dan susu. PMT diberikan kepada balita stunting di Desa Bangsri dengan tujuan membantu menambah asupan protein dalam kegiatan CFC.
"CFC merupakan suatu program berbasis komunitas untuk memantau dan mengatasi kondisi balita kurang gizi dengan pemberian makanan tambahan berupa makanan pendamping yang berbasis dari masyarakat untuk masyarakat," terang Christo. Ada berbagai kegiatan di CFC seperti penyuluhan, pengukuran lingkar lengan dan penimbangan bobot badan balita, dan pembagian makanan tambahan berupa telur dan susu.
"Pembagian PMT dihadiri oleh 35 balita stunting. Setiap balita mendapatkan 4 telur dan 2 kotak susu yang dikemas menggunakan kemasan thinwall," jelasnya.
"Diharapkan dengan PMT dapat menambah asupan protein bagi balita yang mengalami stunting di Desa Bangsri. Kemasannya juga menarik, semoga mereka suka dengan yang kalian berikan kepada mereka," tambah Bidan Desa Bangsri, Arie Mu'aliffah. (Z-2)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
FPIK IPB juga berfokus pada transformasi Blue Food atau Blue Food Movement.
Pakar Keluarga IPB University, Prof Euis Sunarti, merespons pengesahan UU KIA karena menjadi angin segar bagi para perempuan yang ingin berkiprah di dunia kerja.
Kegiatan tahunan HAE IPB ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Hari Pulang Kampus ke-19 (HAPKA XIX) Tahun 2024 yang puncaknya akan digelar pada bulan September nanti.
Partisipasi publik dalam pengendalian karhutla yang sangat besar dan berdampak menjadi salah satu kunci keberhasilan.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved