Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJELANG Idul Fitri 2024 minyak goreng kemasan merek Minyakita dan curah mengalami kelangkaan dan mahal di pasar tradisional yang ada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
"Pagi tadi kami memonitoring ritel-ritel pedagang Pasar Tugu, dan di sana tidak ada Minyakita dan curah," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Tugu, Ikhwan Suryadin Nasution, Selasa (26/3).
Menurut pengakuan pedagang, kata Ikhwan, pihaknya kesulitan dalam memenuhi persediaan di pasar tradisional tersebut sejak pekan lalu.
Baca juga : Kabar Baik! Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Depok Berangsur Turun
"Persediaan Minyakita dan curah di Pasar Tugu habis sejak pekan lalu, pedagang kesulitan mendapatkan dua jenis minyak itu," kata Ikhwan.
Kalaupun Minyakita dan curah tersedia, kata Ikhwan harganya mahal.
"Harga minyakita biasanya Rp16 ribu per liter dan kini menjadi Rp18 ribu per liter. Adapun minyak curah biasanya Rp15 ribu per liter menjadi Rp16.200 per liter," sambungnya.
Baca juga : Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Kota Depok Kian Melambung Tinggi
Ikhwan menjelaskan alasan minyak goreng merek Minyakita dan curah mahal dan sulit didapat di pasaran karena minyakita dan curah menjadi minyak yang digemari oleh setiap konsumen, makanya di pasar-pasar rakyat berkurang kirimannya," ujar Ikhwan.
Dikatakan Ikhwan, minyakita dan curah adalah merek minyak goreng yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Juli 2022 sebagai produk untuk menekan harga minyak goreng yang tinggi.
"Minyakita dan curah tidak hanya di pasar tradisional tetapi Minyakita dan curah ini sudah masuk ke pasar-pasar modern, ritel modern, banyak orang sekarang sudah membeli Minyakita dan curah, karena kualitas Minyakita dan curah sama dengan merek premium," imbuh Ikhwan.
Baca juga : Beras Subsidi Pemerintah Menghilang di Pasar Tradisional Depok
Dari monitoring yang dilakukan Selasa, Ikhwan juga menemukan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Harga cabai rawit hijau menjelang Idul Fitri 2024 atau pada hari ini melambung dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp37 ribu per kilogram.
Harga bawang merah Brebes ukuran sedang hari ini naik dari Rp30 ribu menjadi Rp33 ribu per kilogram dan harga tomat merah hari ini naik menjadi Rp23 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp22 ribu per kilogram
Kepala UPTD Pasar Kemirimuka, Budi Setyanto, Kepala UPTD Pasar Cisalak, Budi Haryanto, Kepala UPTD Pasar Sukatani, Tri Handoko, dan Kepala UPTD Pasar Agung, Raden Hermawan kompak mengaku dalam monitoring pangan dan kebutuhan pokok mengalami kelangkaan dan mahal.
Baca juga : Harga Cabai di Agam makin Pedas, Tembus Rp120 Ribu per Kilogram
Minyak goreng merk Minyakita dan curah, ujar mereka mulai kosong di pasar tradisional mendekati Idul Fitri 2024, kalau pun tersedia harganya mahal.
Hal itu dikarenakan, rata-rata semua pedagang minyak goreng tidak memiliki stok Minyakita untuk dijual.
Dengan begitu, para pedagang hanya menjual minyak goreng kemasan Bimoli minyak goreng kemasan Fortune, minyak goreng kemasan Sania, minyak goreng kemasan tropical, dan minyak goreng kemasan sunco. (KG/Z-7)
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Para pedagang sudah lama menjual Minyakita di atas HET yang ditetapkan.
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
Meskipun harga resmi telah ditetapkan, beberapa pedagang di pasar tradisional Jakarta Barat terus menjual Minyakita di atas HET, dengan harga mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000.
Ketua DPR, Puan Maharani, memperingatkan potensi dampak luas dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Nama Meita Irianti mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah muncul dugaan bahwa ia melakukan penganiayaan
KPAI meminta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Depok segera memberikan pendampingan psikologis kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved