Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Keputusan AS Tempatkan Rudal Jarak Jauh di Jerman Picu Peringatan dari Rusia

Thalatie K Yani
12/7/2024 05:35
Keputusan AS Tempatkan Rudal Jarak Jauh di Jerman Picu Peringatan dari Rusia
Rusia memperingatkan keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat memicu konfrontasi langsung ala Perang Din(AFP)

KEPUTUSAN Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat memicu "konfrontasi langsung" ala Perang Dingin, kata Rusia, sementara Kanselir Olaf Scholz menyambut baik langkah tersebut.

Gedung Putih mengumumkan keputusan ini, Rabu selama pertemuan puncak NATO di Washington, dengan alasan penempatan senjata jarak jauh, termasuk rudal jelajah Tomahawk, di Eropa berfungsi sebagai pencegah.

"Kami sedang mengambil langkah-langkah menuju Perang Dingin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada seorang reporter TV negara Rusia, Kamis.

Baca juga : Sekutu Amerika Serikat Ikut Mengutuk Dugaan Pengiriman Rudal Korea Utara ke Rusia

"Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung kembali."

Langkah Washington ini memicu kritik di Jerman, bahkan di antara anggota Partai Sosial Demokrat Scholz.

Membela keputusan tersebut, Scholz mengatakan kepada wartawan di pertemuan puncak NATO di Washington itu adalah "sesuatu untuk pencegahan dan memastikan perdamaian, dan itu adalah keputusan yang perlu dan penting pada waktu yang tepat."

Baca juga : AS dan Sekutunya Kecam Pengiriman Senjata Korut ke Rusia

AS, Rabu, mengatakan "penempatan episodik" rudal jarak jauh ke Jerman akan dimulai pada 2026.

Gedung Putih mengatakan pada akhirnya akan melihat untuk menempatkan mereka secara permanen di Jerman, dan rudal tersebut akan "memiliki jangkauan yang jauh lebih panjang" daripada sistem AS saat ini di Eropa.

"Mengeksploitasi kemampuan canggih ini akan menunjukkan komitmen Amerika Serikat kepada NATO dan kontribusinya terhadap pencegahan terintegrasi di Eropa," kata mereka dalam pernyataan bersama dengan pemerintah Jerman.

Baca juga : Ukraina Segera Miliki Rudal Jarak Jauh Dipersenjatai Bom Cluster AS

Duta Besar Rusia untuk Jerman memperingatkan pemerintah Jerman tentang kemungkinan memburuknya hubungan antara Moskow dan Berlin jika penempatan tersebut dilanjutkan.

"Diharapkan elite politik Jerman akan mempertimbangkan kembali apakah langkah yang merusak dan berbahaya ini, yang tidak berkontribusi pada keamanan Republik Federal Jerman maupun benua Eropa secara keseluruhan, adalah bijaksana," kata Sergei Nechayev.

"Belum lagi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada hubungan Jerman-Rusia."

Baca juga : Lambat Serang Rusia, Ukraina Keluhkan Kekurangan Amunisi

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan kepada penyiar Deutschlandfunk bahwa keputusan penempatan ini mengatasi "kesenjangan yang sangat serius" dalam kemampuan negara tersebut.

Tentara Jerman tidak memiliki rudal jarak jauh yang diluncurkan dari darat, hanya rudal jelajah yang dapat ditembakkan oleh pesawat.

Pengumuman ini memicu kecaman di Jerman, di mana penempatan rudal AS membawa kembali kenangan menyakitkan tentang Perang Dingin.

Ralf Stegner, anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat Scholz, mengatakan kepada kelompok media Funke bahwa keputusan rudal ini dapat menandakan dimulainya kembali "perlombaan senjata".

"Ini tidak akan membuat dunia lebih aman. Sebaliknya, kita memasuki spiral di mana dunia menjadi semakin berbahaya," kata Stegner.

Sahra Wagenknecht, tokoh sayap kiri terkemuka di Jerman, mengatakan kepada mingguan Spiegel bahwa penempatan rudal AS "meningkatkan bahaya bahwa Jerman sendiri akan menjadi teater perang."

Penempatan rudal balistik Pershing II AS di Jerman Barat pada tahun 1980-an saat puncak Perang Dingin memicu demonstrasi luas, dengan ratusan ribu orang turun ke jalan dalam protes damai.

Rudal AS terus ditempatkan di Jerman hingga reunifikasi Jerman dan tahun 1990-an.

Namun setelah berakhirnya Perang Dingin, AS secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di Eropa karena ancaman dari Moskow berkurang.

Negara-negara NATO – dipimpin oleh AS – berlomba untuk memperkuat pertahanan mereka di benua tersebut setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. (Al Jazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya