Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Trump Janji Lengser Jika Electoral College Menangkan Biden

Atikah Ishmah Winahyu
27/11/2020 07:57
Trump Janji Lengser Jika Electoral College Menangkan Biden
Presiden AS Donald Trump(AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump perlahan mulai mengakui kekalahannya. Dia mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih jika electoral college memilih calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden.

Biden memenangkan pemilu dengan 360 suara electoral college, lebih banyak dari 270 suara yang dibutuhkan. Sedangkan Trump hanya meraih 232 suara.

Biden juga unggul dari Trump dengan mengumpulkan lebih dari 6 juta suara dalam popular vote.

Baca juga: Demokrat Kecam Trump soal Flynn

Sejauh ini, Trump menentang hasil pemilu dengan menolak mengakui kekalahannya dan membuat serangkaian klaim tidak berdasar tentang dugaan penipuan surat suara hingga mengajukan gugatan hukum untuk menentang hasil di beberapa negara bagian, seperti Pennsylvania dan Michigan.

Komentar terbaru Trump yang disampaikan kepada wartawan di Gedung Putih usai berbincang dengan pasukan pada Hari Thanksgiving, tampaknya membawa dia selangkah lebih dekat untuk mengakui kekalahan dan mungkin menghilangkan kekhawatiran bahwa Trump akan terus memperjuangkan hasil pemilu.

“Tentu saja saya akan. Dan Anda tahu itu. Jika mereka melakukan itu, mereka membuat kesalahan,” kata Trump saat ditanya apakah dia akan meninggalkan Gedung Putih jika electoral college menentangnya.

Namun, Trump mengatakan akan menjadi hal yang sangat sulit untuk menyerah dalam keadaan saat ini dan enggan mengatakan apakah dia akan menghadiri pelantikan Biden yang berlangsung pada 20 Januari 2021 mendatang.

“Tapi saya pikir akan ada banyak hal yang terjadi antara sekarang dan 20 Januari. Banyak hal,” katanya.

“Penipuan besar-besaran telah ditemukan. Kita seperti negara dunia ketiga," tegas Trump namun tidak menawarkan bukti konkret dari penyimpangan pemungutan suara yang diklaimnya.

Upaya Trump dan tim suksesnya untuk membatalkan hasil di negara-negara bagian utama, baik dengan tuntutan hukum atau dengan menekan legislator negara bagian, telah gagal, dan dia kehabisan cara.

Electoral college akan bertemu pada 14 Desember 2020 ketika setiap calon pemilih dari negara bagian akan memberikan suara mereka bagi pemenang pemilu di negara bagian. Hasil suara secara resmi akan dihitung kongres pada 6 Januari 2021.

Beberapa anggota Partai Republik telah melontarkan gagasan bahwa mereka dapat mengabaikan suara populer dan menunjuk pemilih pro-Trump untuk mengubah hasil di negara bagian tertentu, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa presiden mungkin menolak meninggalkan jabatannya. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya