Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Biden: Semakin Banyak Orang Mati Jika Trump Tolak Berkoordinasi

Atikah Ishmah Winahyu
17/11/2020 08:28
Biden: Semakin Banyak Orang Mati Jika Trump Tolak Berkoordinasi
Foto kombinasi Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden terpilih AS Joe Biden(AFP/Morry GASH and JIM WATSON)

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kurangnya koordinasi dengan pemerintahan petahana Donald Trump dalam penanganan pandemi covid-19 akan menjadi tantangan terbesar di masa transisinya. Dia menyebut, AS akan mengalami musim dingin yang sangat gelap.

“Segalanya akan menjadi lebih sulit sebelum menjadi lebih mudah,” kata Biden dalam konferensi pers di teater The Queen di Wilmington, Delaware, Senin (16/11).

Pandemi terus menjadi perhatian, dengan adanya 11 juta kasus di seluruh negeri dan hampir 250 ribu kematian. Transisi Biden ke Gedung Putih menjadi rumit dengan penolakan Trump untuk mengakui hasil pemilihan 3 November.

Baca juga: Biden Berharap Kebijakan Perdagangannya Dapat Dukungan Dunia

Tetapi Biden mengatakan AS harus menentukan bagaimana memprioritaskan siapa saja yang paling membutuhkan vaksin dan mengoordinasikan distribusi vaksin dengan seluruh dunia. Menurutnya, ini merupakan pekerjaan yang sangat besar.

“Lebih banyak orang mungkin mati jika kita tidak berkoordinasi,” imuhnya.

Dua perusahaan, Pfizer dan Moderna, telah mengumumkan hasil yang menjanjikan dalam pengembangan vaksin tetapi perlu waktu berbulan-bulan untuk mendistribusikan vaksin secara luas ke puluhan juta orang.

“Mendapatkan vaksin dan vaksinasi adalah dua hal yang berbeda,” tuturnya.

“Semua orang yang berbincang dengan kami hari ini, setuju bahwa semakin cepat kami memiliki akses ke rencana distribusi, semakin cepat transisi ini akan berjalan mulus," jelasnya.

Biden mengaku tidak akan ragu divaksin, tetapi dia ingin memberi contoh agar vaksin itu didistribusikan kepada yang paling membutuhkan.

"Satu-satunya alasan orang mempertanyakan vaksin itu sekarang adalah Donald Trump," katanya.

Biden terus menganjurkan penggunaan masker dan mempraktikkan jaga jarak hingga vaksin didistribusikan. Dia memuji gubernur dari Partai Republik di North Dakota, Ohio, dan Utah yang telah mendukung penggunaan masker.

Tetapi, Biden mengatakan para ahli kesehatan memperingatkannya bahwa pertemuan Thanksgiving seharusnya tidak melibatkan lebih dari 10 orang di setiap rumah.

Selain itu, mereka dianjurkan untuk melakukan tes terlebih dahulu, mengenakan masker dan menjaga jarak.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa kita bisa bersama pada Thanksgiving berikutnya, Natal mendatang. Ini krisis internasional,” tandasnya. (USA Today/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya