Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

AS Optimistis Ada Pertemuan Ketiga Trump dan Kim

Willy Haryono
06/4/2019 14:00
AS Optimistis Ada Pertemuan Ketiga Trump dan Kim
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korut Kim Jong-un(AFP/Saul LOEB )

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan dirinya yakin pertemuan ketiga antara Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan berlangsung, meski waktunya belum ditentukan.

Dalam wawancara dengan kantor berita CBS News, Pompeo ditanya mengenai apakah nantinya akan ada pertemuan lanjutan antara Trump dan Kim, setelah diskusi kedua pada Februari lalu di Vietnam berakhir tanpa perjanjian apapun. KTT perdana di Singapura tahun lalu juga hanya menghasilkan kesepakatan samar.

"Saya yakin akan ada," ungkap Pompeo, disitat dari laman Yonhap, Sabtu (6/4). Ia mengaku tidak tahu kapan pertemuan akan berlangsung, namun berharap dalam waktu dekat.

Pompeo mengatakan kedua kubu terus berkomunikasi sejak konferensi terakhir di Hanoi. Ia mengklaim pertemuan tersebut membuat AS dan Korut "lebih memahami" posisi masing-masing.

KTT Hanoi berakhir tanpa perjanjian, karena Korut belum bersedia melakukan denuklirisasi menyeluruh sebelum AS mencabut sanksi ekonomi.

Baca juga: AS-Tiongkok Akhiri Perundingan Perdagangan

Pompeo sebelumnya pernah menegaskan bahwa AS tidak berencana mencabut sanksi ekonomi terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Kami berdialog setelah (KTT) Hanoi mengenai cara untuk melangkah ke depan," tutur Pompeo.

Kamis (11/4) mendatang, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dijadwalkan bertemu Trump di Washington. Moon berencana membantu AS memperbaiki momentum terkait dialog AS dengan Korut.

"Kebijakan pemerintah kami sangat jelas. Sanksi ekonomi, sanksi Dewan Keamanan PBB, tidak akan dicabut hingga tujuan akhir kami tercapai, yang telah ditetapkan dua tahun lalu," sebut Pompeo, merujuk pada denuklirisasi menyeluruh dan dapat diverifikasi di Semenanjung Korea.

Bulan lalu, Trump membatalkan sanksi baru untuk Korut. Sanksi dikeluarkan Kementerian Keuangan untuk memperketat tekanan internasional kepada negara komunis tersebut.

"Sudah diumumkan hari ini oleh Departemen Keuangan AS bahwa sanksi tambahan skala besar akan ditambahkan ke Korea Utara. Hari ini, saya perintahkan penarikan sanksi tambahan itu!" kata Trump dalam akun Twitter-nya.

"Presiden Trump menyukai Pemimpin Kim dan dia berpikir sanksi ini tidak diperlukan," terang juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya