Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nasib Yongbyon Dibahas di Hanoi

Denny Parsaulian
28/2/2019 12:59
Nasib Yongbyon Dibahas di Hanoi
(Saul LOEB / AFP)

MASA depan kompleks nuklir Yongbyon yang berusia puluhan tahun di Korea Utara (Korut) diperkirakan akan dibahas pada perundingan di Hanoi, Kamis (28/2). Yongbyon akan dibahas dalam pertemuan puncak pemimpin Korut Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Yongbyon telah lama menjadi jantung dari program pengembangan atom Pyongyang. Tetapi tetap terselubung kerahasiaannya.

Yongbyon berada sekitar 100 kilometer ke utara Pyongyang. Yongbyon terdiri dari puluhan bangunan yang terkait dengan program senjata nuklir Korea Utara.

Lokasi ini dibuka pada 1986. Kompleks itu adalah rumah bagi reaktor nuklir pertama negara itu. Reaktornya memiliki kapasitas lima megawatt dan merupakan satu-satunya sumber plutonium yang diketahui untuk program senjata Korut.

Yongbyon juga menghasilkan bahan bakar utama lainnya untuk bom nuklir yakni uranium dan tritium yang sudah diperkaya.

Baca juga: Trump tidak Terburu-buru Bahas Nuklir dengan Kim

Menurut laporan Stanford Centre for International Security and Cooperation pada 2019, Yongbyon telah berkembang bahkan saat terjadi pencairan diplomatik baru-baru ini.

Laporan peneliti nuklir terkemuka Siegfried Hecker, yang telah mengunjungi Yongbyon empat kali, menyebut kompleks itu menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk lima hingga tujuh bom atom. Laporan itu dirilis pada 2018.

Yongbyon tidak diyakini sebagai satu-satunya fasilitas pengayaan uranium Korea Utara. Sehingga menutupnya tidak akan dengan sendirinya mengisyaratkan berakhirnya program bom atom Korea Utara.

Intelijen AS meyakini Pyongyang memiliki setidaknya dua pabrik uranium lagi yakni satu di dekat Kangson, di luar Pyongyang dan satu lagi di lokasi yang dirahasiakan.

"Penutupan Yongbyon kemungkinan memperlambat pertumbuhan persediaan bahan fisil Korea Utara. Tetapi itu tidak akan membatasi itu (program senjata nuklir)," cicit Jeffrey Lewis, peneliti di Middlebury Institute of International Studies di Monterey.

Para kritikus juga mencatat Korut telah menghasilkan persediaan bahan fisil untuk membangun lebih banyak bom. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya