Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

IKN akan Tiru Freeport dalam Pengentasan Malaria

M Iqbal Al Machmudi
27/5/2024 16:56
IKN akan Tiru Freeport dalam Pengentasan Malaria
Nyamuk Anopheles yang kerap terinfeksi parasit Plasomodium, menjadi penyebab penyakit malaria.(AFP/CHANDAN KHANNA)

PLH Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Hellen Dewi Prameswari mengatakan untuk mengeliminasi malaria di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) pemerintah akan meniru mitigasi pertama yang dilakukan Distrik Kuala Kencana Freeport yang ada di Kota Timika Papua Tengah.

Diketahui bahwa daerah yang paling banyak ditemukan kasus malaria ada di di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Ada satu titik di Kalimantan juga dalam kondisi endemis malaria yakni di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Kabupaten Penajem Paser Utara mendapat wilayah yang besar di IKN. Di IKN kami coba mencari cara agar penyebaran nyamuk malaria tidak masuk ke IKN. Kita ambil best practice terhadap malaria di wilayah freeport. Selain itu kami juga coba buat kegiatan IKN bebas malaria bersama pemda sekitar," kata Hellen dalam media briefing secara daring, Senin (27/5).

Baca juga : 5 Provinsi Ini Berhasil Eliminasi Malaria

Distrik Kuala Kencana di Kota Timika menjadi contoh pembukaan lahan hutan tanpa untuk pemukiman. Malaria di distrik tersebut 0 kasus. Padahal sekelilingnya hutan yang merupakan wilayah endemis tinggi.

"Kami melihat pendekatan penanggulangan malaria yang dilakukan Freeport di wilayah Kuala Kencana bisa cocok di IKN," ucapnya.

Mitigasi pertama yang dimungkinan ditiru adalah pengendalian vektor dan lingkungan, pemeriksaan parasit pada nyamuk dan manusia, memastikan drainase mengalir, pada genangan air dilakukan intervensi menutup, menimbun, atau melepas ikan pemakan jentik atau pemberian larvasida.

Kegiatan rutin setiap hari adalah memastikan wilayah sekitar tidak berpotensi jadi sarang nyamuk malaria. Bahkan pengamatan genangan air juga dilakukan di ban bekas, pelepah, dan sebagainya agar tidak ada jentik. Sehingga kegiatan tersebut bisa di terapkan di IKN.

"Meski di titik IKN tidak ada malaria tetapi wilayah sekitar IKN yang berpotensi ada malaria yang bisa terbawa ke IKN," pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya