Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOKTER spesialis anak dari RSIA Bunda Jakarta I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi mengatakan orangtua perlu memenuhi tiga komponen nutrisi pada anak usia 6-12 bulan yaitu karbohidrat, protein hewani, dan lemak agar anak tumbuh dengan gizi seimbang.
"Pada anak 6-12 bulan, mereka harus ada sumber karbohidrat, nomor dua adalah sumber protein hewani, dan sumber makanan lain yang harus ada adalah lemak. Itu sebetulnya tiga komponen utama di 6-12 bulan pertama," ucapnya, dikutip Senin (7/8).
Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia yang akrab disapa Tiwi itu, komponen karbohidrat, protein hewani, dan lemak mulai berkurang pada ASI ketika anak sudah mulai menginjak usia 6 bulan. Karenanya, ketiga sumber nutrisi itu harus dilengkapi dalam menu makanan pendamping ASI atau MPASI.
Baca juga: Ibu Dipastikan tidak Perlu Cuci Puting Sebelum Menyusui
Dia juga mengatakan, saat masuk ke tahap pengenalan makanan, ASI masih memegang peranan sebanyak 80%, lalu dilengkapi dengan karbohidrat yang memegang peranan 20% dari porsi MPASI atau setara ukuran 2 telapak tangan bayi.
Karbohidrat diperlukan lebih banyak sebagai sumber tenaga untuk anak bergerak. Sebesar 10%-15% lainnya bisa didapat dari protein hewani atau satu telapak tangan bayi. Tiwi menyarankan protein tidak terlalu banyak karena akan memberatkan kerja ginjal.
Dan sebagai pelengkap yaitu lemak bisa didapat dari minyak goreng atau mentega yang dicampur saat memasak.
Baca juga: Ini Tahapan Pemeriksaan Kesehatan Bayi yang Baru Lahir
Sedangkan untuk sayur, ia mengatakan pada menu MPASI porsinya tidak diperlukan terlalu banyak dan hanya untuk perkenalan saja dan tidak boleh lebih tinggi daripada protein hewani, begitu juga dengan buah.
"Kalau mau mengenalkan sayur boleh, tapi jangan terlalu banyak. Jadi misalnya terlalu banyak itu seberapa? Misalnya cuma satu lembar bayam saja dalam satu porsi makan bayi sekali," jelas Tiwi.
Khusus untuk buah, kandungan gula fructosa pada buah dapat mengganggu nafsu makan dan palet rasa anak sehingga nantinya anak akan sulit mengenal makanan lain seperti rasa amis pada ikan, telur yang kaya protein, rasa pahit pada hati dan daging yang juga tinggi zat besi.
"Jadi buah itu boleh dikebelakangin, bukan berarti tidak boleh. Kalau bayinya di hari pertama itu udah susah dikasih makan, jangan cepat-cepat kenal buah, begitu dia kenal buah, tambah susah lagi dia makan, begitu dia masalah sulit makan, membalikinnya itu susah banget," tegas dokter yang juga praktisi MPASI ini.
Lebih lanjut ia mengingatkan menerapkan pola hidup sehat dengan nutrisi makanan sehat harus dicontohkan oleh kedua orangtua sehingga anak akan berada di lingkungan yang sehat. (Ant/Z-1)
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
MENGETAHUI bayi Anda sudah kenyang merupakan salah satu kunci utama dalam memberikan perawatan terbaik bagi si kecil.
Ingin si kecil tumbuh tinggi? Pastikan ia mendapat asupan nutrisi yang lengkap, cukup tidur, dan aktif bergerak.
Menjaga kesehatan anak adalah hal penting yang harus selalu dilakukan para orangtua. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan, termasuk makanan dan alat makan.
Keseimbangan antara nutrisi dan stimulasi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, karena hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan otak.
Fenomena picky eater atau sikap anak memilih-milih makanan dapat memberikan sejumlah dampak buruk bagi tumbuh kembang mereka.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved