Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENUTUP mata kanan dan kiri secara bergantian bisa menjadi salah satu cara untuk menegakkan kecurigaan glaukoma pada seseorang. Hal itu dikatakan dokter spesialis mata konsultan glaukoma KSM Mata FKUI RSCM Virna Dwi Oktariana.
"Bandingkan mata kanan dan mata kiri, tutup. Kalau kita lihat kanan dan kiri berbeda nah itu mulai periksa. Jangan-jangan ada glaukoma, tetapi belum tentu makanya harus periksa dulu (ke dokter)," kata dia, dikutip Rabu (22/3).
Perbedaan tersebut salah satunya pada lapang pandang. Biasanya gangguan lapang pandangnya antara mata kanan dan kiri tidak bersamaan atau dengan kata lain cenderung lebih berat pada salah satu mata terlebih dulu.
Baca juga: Waspada Glaukoma, 'Si Pencuri Penglihatan' Menyerang
Virna mengatakan glaukoma biasanya dialami orang berusia rata-rata di atas 40 tahun sehingga ini disebut penyakit degeneratif. Peluang anak-anak dan orang muda terkena penyakit ini tergolong sedikit yakni kurang dari 10%.
Kebanyakan kasus atau sekitar 70% glaukoma disebabkan riwayat keluarga. Oleh karena itu, apabila ada satu anggota keluarga yang terdiagnosa glaukoma, anggota lainnya berisiko mengalami penyakit serupa sekitar empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang tanpa riwayat keluarga terkena glaukoma.
Virna pun menyarankan orang-orang tersebut melakukan pemeriksaan mata ke dokter, meliputi pemeriksaan tekanan bola mata dan kebanyakan tekanan bola mata pasien glaukoma di Indonesia tergolong tinggi, pemeriksaan keadaan bagian depan dan bagian belakang belakang dan pemeriksaan obyektif yakni imaging bola mata untuk bisa melihat ketebalan saraf mata, retina, berapa kerusakan yang sudah terjadi.
Baca juga: Studi Membuktikan Stres Percepat Hilangnya Penglihatan
"Jangan lupa pemeriksaan lapang pandang, itu bisa melihat adakah penyempitan lapang pandang atau tidak. Kita bisa lihat berapa besar kerusakannya, berapa banyak yang sudah mengalami gangguan," kata Virna.
Glaukoma termasuk jenis gangguan penglihatan akibat terjadinya kerusakan saraf mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Pada kasus akut, pasien bisa mengalami mata merah, mengeluh sakit kepala, penglihatan buram. Sementara pada kasus kronik, glaukoma justru tak memunculkan keluhan dan gejala.
"Tahu-tahu lapang penglihatannya menurun jadi menyempit. Di situ kita harus mulai hati-hati kalau lapang pandang mulai menyempit," ungkap Virna.
Glaukoma terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Menurut Cleveland Clinic, orang dengan glaukoma sudut tertutup di satu mata memiliki peluang 40% hingga 80% untuk mengembangkan jenis glaukoma yang sama di mata lainnya dalam waktu lima hingga 10 tahun.
Orang yang berisiko terkena glaukoma sudut tertutup biasanya cenderung memiliki mata yang kecil, bola mata pendek, kornea mata cenderung lebih mendatar dan menggunakan kacamata plus untuk melihat jauh.
"Kalau untuk yang sudut terbuka, risikonya bisa kita lihat atau bisa mulai curiga itu apabila masalah usia 40 tahun ke atas, dari sisi kacamatanya minus yakni orang-orang yang melihat jauhnya menggunakan kacamata minus. Apalagi kalau minusnya agak besar atau tinggi yakni di atas enam, kita harus mulai hati-hati," pungkas Virna. (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved