Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAIN menjadi alat tukar pada zaman dahulu, emas juga dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang paling banyak dikenal masyarakat. Berikut mitos dan fakta soal emas.
Emas memiliki nilai yang jauh lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lainnya, dan bahkan nilainya cenderung meningkat per tahun.
Investasi Emas juga memiliki risiko minimal, sehingga logam mulia ini banyak dicari sebagai tempat berlindung yang aman untuk melindungi nilai harta kekayaan, terutama saat inflasi keuangan terjadi.
Baca juga : Investasi Obligasi Vs Emas Minim Risiko. Mana yang Lebih Cuan?
Baca juga : Mengenal Investasi, Pengertian, Jenis, Contoh, dan Tips Aman
Namun, ada beberapa mitos vs fakta seputar investasi Emas yang harus ketahui terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi logam mulia ini.
Simak ulasannya berikut, seperti dikutip dari laman logammulia.
Hanya Orang Kaya Saja yang Bisa Berinvestasi Emas?
Salah satu mitos vs fakta seputar investasi Emas yang masih banyak diimani oleh masyarakat adalah bahwa investasi logam mulia hanya untuk orang kaya.
Baca juga : Harga Emas Antam Rp1,065 Juta Per Gram, Cek di Sini Rinciannya
Umumnya, mitos tersebut dipercaya oleh beberapa pihak yang menganggap bahwa Emas adalah logam mulia yang sangat mahal dan tentunya hanya orang-orang dengan uang yang melimpah saja yang mampu membelinya.
Karena masih dianggap sebagai barang mewah, banyak kalangan masyarakat umum yang enggan atau ragu untuk berinvestasi Emas.
Padahal, Anda tidak perlu menunggu memiliki uang melimpah baru melakukan investasi Emas. Faktanya, Anda bisa mulai berinvestasi Emas dengan biaya yang cukup terjangkau.
Baca juga : Asyik, Harga Emas Antam Naik Lagi!
Misalnya, Anda tidak perlu menabung uang terlalu lama untuk membeli emas karena saat ini terdapat berbagai jenis produk emas batangan mulai dari harga sekitar Rp579.000 untuk emas dengan bobot 0.5 gram.
Tentunya, ada banyak pilihan emas lainnya yang bisa disesuaikan dengan kondisi bujet. Anda dapat terus memperhatikan harga beli Emas yang terus bergerak setiap harinya ke situs resmi Logam Mulia untuk mengetahui harga Emas terkini.
Investasi Emas Beresiko Tinggi?
Mitos lainnya yang membuat banyak orang ragu-ragu untuk berinvestasi Emas adalah karena adanya pandangan bahwa berinvestasi Emas memiliki resiko yang tinggi. Benarkah?
Baca juga : Kinclong! Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp6.000 Jadi Rp1,136 Juta per Gram
Perlu diketahui, tidak ada instrumen investasi yang benar-benar bebas dari resiko. Apabila Anda memutuskan untuk berinvestasi, tentunya wajib mempertimbangkan profil risiko dari investasi tersebut. Jadi, apakah Emas memang memiliki profil resiko yang tinggi?
Jawabannya, justru sebaliknya. Investasi Emas justru termasuk ke dalam salah satu instrumen investasi dengan resiko yang rendah. Harga Emas memang tergolong fluktuatif, atau dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Perubahannya pun tidak selalu meningkat, ada kalanya menurun pada hari berikutnya. Namun, apabila dilihat dalam skala yang lebih luas, yaitu dari jangka waktu 5-10 tahun, harga Emas justru cenderung naik atau meningkat.
Baca juga : Harga Emas Antam 30 Januari Naik Rp9.000
Beli Emas Sebaiknya Dilakukan Saat Harga Emas Turun?
Mitos satu ini mungkin termasuk yang paling sering didengar. Hingga saat ini, cukup banyak masyarakat yang memilih untuk menunggu harga Emas turun terlebih dahulu sebelum membelinya.
Harga Emas setiap harinya memang bersifat fluktuatif, harga logam mulia dihari ini bisa jadi berbeda keesokan harinya. Memantau perkembangan harga Emas hari ini memang wajib dilakukan pelaku investasi Emas.
Tapi, untuk melakukan pembelian sebenarnya tidak perlu menunggu hingga harga Emas turun. Karena, hal tersebut tergolong kurang efektif dan mungkin Anda akan membutuhkan waktu yang sangat lama hingga tabungan Emas mencapai jumlah yang diinginkan.
Baca juga : Emas Tetap Menjanjikan Tahun ini Bergantung Tiga Hal
Idealnya, untuk membeli Emas bisa dilakukan kapanpun, tentunya dengan dana yang memang dikhususkan untuk berinvestasi Emas. Jangan sampai membeli Emas mengganggu pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Itulah beberapa mitos yang diketahui vs fakta seputar investasi emas yang perlu. Seperti peribahasa 'Tak kenal maka tak sayang.' Semoga dengan semakin mengenal emas, semakin banyak masyarakat yang tertarik menjadi investor. (Z-4)
Baca juga : Harga Emas Meningkat di Tengah Penantian Pasar Menunggu Data Penting AS
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) melesat signifikan yakni sebesar Rp21.000 per gram, pada Kamis (1/8). Dengan penaikan itu, harga emas Antam kini menjadi Rp1.433.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Rabu (31/7) pagi, naik Rp12.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.412.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Selasa (30/7) pagi, turun sebesar Rp2.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.400.000 per gram
Pegadaian Galeri 24 berinovasi dengan memasarkan produk emas batangan ukuran mini (mini baby) dengan kuantitas 0,001-0,005 gram untuk menarik minat generasi muda atau milenial.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Sabtu (27/7) pagi, naik Rp10.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.396.000 per gram.
POLDA Metro Jaya menangkap seorang laki-laki warga negara India berinisial VVS atas dugaan penipuan berkedok investasi trading forex fiktif. Korban mengalami kerugian hingga Rp3,5 miliar.
UU Cipta Kerja merupakan sebuah instrumen deregulasi dan debirokratisasi.
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
Indonesia mempunyai hubungan sejarah yang panjang dengan negara-negara Teluk seperti Saudi Arabia, Ini Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Oman, dan Kuwait.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved