Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Emas Melonjak US$9,3 Dipicu Kekhawatiran Gelombang Kedua Covid-19

Antara
17/6/2020 07:30
Emas Melonjak US$9,3 Dipicu Kekhawatiran Gelombang Kedua Covid-19
Pramuniaga menata perhiasan emas di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/6).(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)

HARGA emas berjangka naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), rebound dari penurunan dua hari sebelumnya, ketika kekhawatiran atas wabah baru virus korona di Tiongkok mengabaikan lonjakan Wall Street, yang didorong rekor kenaikan penjualan ritel AS dan optimisme terhadap obat covid-19.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik US$9,3 atau 0,54%, menjadi ditutup pada US$1.736,50 per ounce. Pada Senin (15/6), emas berjangka turun US$10,1 atau 0,58% menjadi US$1.727,2 per ounce

Emas berjangka juga melemah US$2,5 atau 0,14% menjadi US$1.737,30 per ounce pada Jumat (12/6), setelah terangkat US$19,1 atau 1,11% menjadi US$1.739,8 per ounce pada perdagangan Kamis (11/6).

Mengangkat kekhawatiran atas pandemi, Pemerintah Kota Beijing menaikkan tingkat tanggap darurat covid-19 menjadi II dari III, menurut media pemerintah. Ada lebih dari 100 kasus baru yang dikonfirmasi dalam beberapa hari terakhir.

"Emas naik setelah Beijing tiba-tiba memperketat tindakan, dengan sekolah-sekolah ditutup dan orang-orang disarankan untuk tidak meninggalkan kota kecuali diperlukan," kata Alex Turro, ahli strategi pasar di RJO Futures.

Emas mengalami sedikit penurunan sebelumnya, yang didorong oleh lonjakan Wall Street setelah data menunjukkan penjualan ritel AS naik 17,7% pada bulan lalu, kenaikan terbesar dalam catatan.

Baca juga: Atasi Defisit, Dorong Pertumbuhan

Ekuitas juga mendapat dukungan dari data yang menunjukkan penurunan angka kematian covid-19 dalam uji coba obat steroid generik.

"Setiap kali harga (emas) turun, tampaknya investor melihatnya sebagai peluang membeli," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

Fundamental emas kuat, mengingat lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian pandemi, kata Bob Haberkorn dari RJO Futures.

Sementara itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan) mengatakan pihaknya diperkirakan akan memompa sekitar 110 triliun yen (US$1 triliun) ke dalam perekonomian.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil (non-yield).

Para investor juga terus mengawasi meningkatnya ketegangan secara global, ketika pasukan India dan Tiongkok bentrok di perbatasan yang disengketakan mereka, sementara Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang didirikan di kota perbatasan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 25,3 sen atau 1,45% menjadi ditutup padaUS$ 17,622 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$22,2 atau 2,7% menjadi menetap pada US$843,9 per ounce. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya