Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia sepanjang musim penghujan 2023/2024. Sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.
Kegiatan penanaman serentak ini menindaklanjuti arahan Presiden RI Jokowi untuk melakukan penanaman di sepanjang musim penghujan 2023/2024.
Di tiap provinsi kegiatan penanaman dipimpin oleh pejabat KLHK pusat dan daerah, serta melibatkan UPT KLHK, Dinas LHK, Aparatur Sipil Negara, dan masyarakat.
"Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, sekaligus membangkitkan semangat, motivasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon," tutur Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LHK, Dr Hanif Faisol Nurofiq, di sela-sela kegiatan penanaman serentak yang pusatkan di kawasan Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (30/12).
baca juga: Ada 19 Perusahaan Pemegang PPKH di Kalsel Terancam Dicabut Izinnya
Dihadapan sekitar 2.500 orang peserta kegiatan penanaman serentak, Hanif yang membacakan sambutan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengingatkan bahwa dunia tengah menghadapi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.
Dampak perubahan iklim telah nyata dirasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, antara lain terjadinya keterlambatan musim tanam, terjadinya gagal panen, peningkatan wabah dan hama tanaman, serta penurunan produktivitas tanam.
Peningkatan tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan, yang mengancam terutama wilayah kepulauan. Juga peningkatan kejadian bencana, terutama bencana hidrometeorologis serta ancaman kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss).
"Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030," sambung Hanif.
Deklarasi Pamaton
Kegiatan penanaman di Gunung Pamaton ini merupakan perwujudan pemenuhan kewajiban pemegang Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) dalam melaksabakan rehabilitasi DAS.
Lokasi kegiatan penanaman berada di areal rehabilitasi DAS PT Adaro Indonesia dengan total luas 321 hektare yang sebagian terbakar pada musim kemarau kemarin. Kawasan ini juga merupakan areal KHDTK Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Pada kesempatan ini juga Dirjen PKTL bersama Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor serta perwakilan perusahaan PPKH, yg diwakili oleh Pt Adaro Indonesaia, PT Borneo Indo Bara dan Pt Cakrawala Sebuku melakukan penandatanganan komitmen pemenuhan kewajiban PPKH yang disebut Deklarasi Pamaton.
"Ini adalah bentuk komitmen serius Pemeganga PPKH dengan dukungan Pemerintah Pusat (KLHK) dan pemerintah Prov Kalsel untuk membangun hutan kembali pada kawasan hutan. di Kalimanatan Selatan kegiatan ini lebih poouler dengan nama kegiatan revolusi hijau, memperbaiki kualitas lingkungan dan mengurangi luas lahan kritis," tutur Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Menurutnya lahan kritis di Kalsel terus berkurang dari 624 ribu hektare menjadi 458 ribu hektare.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimatuzahra menambahkan jumlah pohon yang ditanam kali ini sebanyak 7.500 pohon berbagai jenis tanaman hutan. Hal ini juga sekaligus merupakan kegiatan penyulaman areal rehab DAS yang terbakar akibat kemarau tahun ini.
"Berkaca dari kondisi areal Tahura yang rawan terbakar ini, mengharuskan kita lebih serius menjaga kawasan hutan melalui peran serta semua pihak," ujar Fatimatuzahra.
Pada kegiatan penanaman serentak ini juga diserahkan petikan Keputusan Menteri LHK No.1221/2023 tentang Penetapan Green Ambassador kepada 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah se Indonesia.
Serta usulan Pemprov Kalsel kepada KLHK untuk menjadi tuan rumah Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) tingkat nasional tahun 2024.
Sejumlah pejabat tinggi KLHK, UPT KLHK, Pimpinan OPD, Forkopimda, Rektor ULM, organisasi lingkungan, mahasiswa, para mitra usaha. Kehutanan dan masyarakat ambil bagian dalam aksi penanaman serentak ini. (N-1)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun safe house atau rumah perlindungan bagi masyarakat korban kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dinas Sosial Kalimantan Selatan akan mengoperasikan kapal penyelamatan pada 14 Agustus mendatang untuk penanganan bencana di perairan.
BPBD mengungkapkan bencana karhutla dan pemukiman mulai meningkat seiring kemarau beberapa pekan terakhir.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan penanganan kawasan kumuh seluas 380,5 hektare hingga 2026.
ULM Banjarmasin berencana membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved