Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PROGRAM pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui metode penyebaran nyamuk Wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat penolakan dari warga.
Penolakan antara lain datang dari Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni. Bahkan, Ferdi menyurati Dinas Kesehatan NTT untuk menjelaskan alasan penolakan tersebut.
"Belum ada bukti nyamuk Wolbachia ini bisa menghilangkan demam berdarah, tolong jangan asal nyontek saja apa yang diberikan Menteri Kesehatan RI," tegas Ferdi Tanoni di Kupang, Selasa (28/11).
Baca juga : Pemkot Bandung Lepas 308 Ember Telur Nyamuk Wolbachia
Menurutnya, jika nyamuk tersebut disebarkan, pasti ada dampak lain yang akan timbul, bisa timbul saat ini maupun waktu yang akan datang.
Apalagi, penolakan juga datang dari para ilmuwan dan juga mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari.
Baca juga : Bali Tolak Program Penyebaran 200 Juta Telur Nyamuk Wolbachia
"Sebagai rakyat NTT, kami tidak bersedia Dinas Kesehatan NTT untuk melepas nyamuk Wolbachia made in Bill Gates di Pulau Timor ini. Tolong ambil dan musnahkan," ujarnya.
Ferdi menegaskan nyamuk "berdasi" yang diberi label PBB-WHO itu sesungguhnya hasil produksi Bill Gates.
"Ini adalah suara hati yang tidak bersuara," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena yang dihubungi terpisah mengatakan, akan menggelar rapat bersama Menteri Kesehatan pada Selasa siang guna meminta penjelasan terkait adanya pro dan kontra di masyarakat menyusul rencana penyebaran nyamuk tersebut.
"Kami harapkan dalam rapat ini, menkes menjelaskan tentang berbagai berbagai macam catatan, misalnya ada mutasi genetik atau tidak," ujarnya.
Penjelasan lain yang dibutuhkan ialah apakah ada zat tambahan di dalam tubuh nyamuk. "Kami minta penjelasan yang clear, yang betul-betul deteil agar bisa menjawab seluruh pertanyaan banyak pihak di masyarakat."
Melkiades mengaku sudah pernah digigit puluhan nyamuk Wolbachia di lokasi penelitian di Yogyakarta. Pasalnya, Melkiades bersedia digigit nyamuk tersebut untuk membuktikan reaksi yang timbul pada tubuh manusia pasca gigitan. "Sampai saat ini saya tidak masalah," jelasnya.
Melkiades juga datang ke Bali untuk melihat lokasi peternakan nyamuk di daerah itu, yang sebagiannya disuplai ke NTT. "Saya sudah cek sendiri, menurut saya tidak ada masalah," tambahnya. (Z-4)
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menegaskan peningkatan kasus DBD bukan karena teknologi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Masyarakat diminta juga untuk memerhatikan kondisi lingkungan tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
TEKNOLOGI wolbachia dianggap sebagai trobosan untuk pengentasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di hulu. Terobosan riset tersebut memetakan multifaktor penyebab dengue
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya berencana membangun pabrik telur nyamuk wolbachia.
SEKELOMPOK warga Kota Bandung yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Nyamuk (AMAN) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) Jabar.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved