Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TEKNOLOGI wolbachia dianggap sebagai trobosan untuk pengentasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di hulu. Terobosan riset tersebut memetakan multifaktor penyebab dengue dan bisa melihat parameter dengue yang ada.
"Dari aspek hulu cuaca, kesehatan, hingga lingkungan hadapi kejadian luar biasa. Sementara di hilir perjalanan klinis karakter virus merespon dan masuk dalam darah yang menimbulkan kondisi berat," kata Bidang Advokasi lembaga Pemerintah PB IDI & Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan penyakit tropik infeksi Soroy Lardo dalam konferensi pers secara daring, Selasa (27/2).
Teknologi wolbachia adalah inovasi yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
"Pengembangannya menghadapi tantangan dalam inovasi penanggulangan DB yaitu penyediaan dan kecukupan telur berwolbachia, perencanaan kegiatan dan pembiayaan serta pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat program ini. Mengkaji uraian diatas, setidaknya kita mendapatkan dialektika epidemiologi dengan perspektif baru," jelasnya.
Diketahui DB pada hari 1-3 merupakan fase febrile, kemudian 3-6 fase kritikal, dan hari ke 7-10 fase pemulihan. Pada fase kritikal kemungkinan terjadi yakni trombosit turun. Bila pasien dapat ditangani dengan baik, maka bisa masuk ke fase pemulihan dan istirahat 5 hari karena virus masih ada dan 3 minggu pasien masih lemah.
"Pasien yang masuk bisa 5 klasifikasi, dengan demam trombosit normal, DB tanpa penyulit, DB dengan penyulit, DB dengan syok bahkan DB atipikal dengan demam. Gejala klinisi seperti demam, nyeri bagian belakang mata, nyeri tulang belakang, mual, muntah, bintik merah pada kulit. Sementara perkembangan penyakit faktor peran imunitas tubuh dalam perkembangan penyakit, viral load atau menggambarkan virulensi, pendarahan spontan," ujar dia.
Baca juga : Beda dengan Sri Lanka, Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia Lebih Efektif dan Aman
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 50-100 juta kasus infeksi dengue terjadi setiap tahunnya. Dari kasus-kasus ini, sekitar 500 ribu berlanjut menjadi demam berdarah dengue yang menyebabkan 22 ribu kematian dengan mayoritas kematian terutama terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Berdasarkan Incident Rate (IR) DB pada 2024 kasus tertinggi terjadi di Kota Kendari yang mencapai 564 kasus, Kutai Kartanegara 403 kasus, Kota Bogor 388 kasus, Subang 373 kasus, dan Bandung Barat 356 kasus. Hingga 19 Februari 2024 kasus DB di Indonesia totalnya mencapai 114.252 kasus.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan peningkatan DB yang terjadi di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh kondisi iklim yang sudah masuk ke pancaroba dan BMKG sudah memberikan peringatan antisipasi.
Baca juga : Meski Ditegaskan Aman, Bali Tetap Minta Penyebaran Nyamuk Wolbachia Ditunda
"Ini sudah ada warning dari BMKG yang relatif probability peningkatan kasus DB. Kami berharap ada upaya peningkatan antisipatif. Pencegahan secara umum perlu dilakukan multisektoral karena didukung edukasi dari masyarakat, sanitasi dan lingkungan yang memang memunculkan sebuah risiko dari DB," ujar Adib.
Selain itu kesiapan SDM dan fasilitas kesehatan juga perlu ada preventif dan preventif. Karena jika hanya terfokus pada upaya kuratif maka jumlah pasien bisa membludak. Sehingga ada upaya preventif apalagi sudah ada warning dari BMKG.
"Dari tahun ke tahun sampai awal sampai Juni merupakan peningkatan kasus bahkan di saat ini Maret sampai April di kasus tahun-tahun sebelumnya kasus meningkat. Jadi upaya preventif termasuk edukasi termasuk kerja bakti bersama-sama membersihkan selokan, 3M, fogging masal obat di kamar mandi," pungkasnya. (Z-5)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
DBD adalah penyakit menular yang disebabkan dari virus dengue lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
PENDERITA demam berdarah dengue (DBD) harus segera ditangani. Apa saja dampaknya jika pasien DBD terlambat ditangani?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved