Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEMAM Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan dari virus dengue lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala yang ditimbulkan penyakit DBD ini mulai dari ringan hingga berat, dan apabila tidak ditangani dengan tepat bisa berakibat pada kematian.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang terdiri dari empat serotipe berbeda: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi dengan salah satu serotipe akan memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe tersebut, tetapi tidak terhadap serotipe lainnya. Hal ini berarti seseorang dapat terinfeksi DBD hingga empat kali seumur hidupnya.
Gejala DBD sering terjadi setelah 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala yang sering terjadi seringkali mirip dengan flu biasa. Ini gejala yang terjadi saat anda terinfeksi DBD :
Baca juga : Kasus DBD Naik Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu
1. Demam tinggi secara tiba-tiba
2. Sakit kepala parah
3. Nyeri dibelakang mata
Baca juga : Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
4. Nyeri otot dan sendi yang hebat
5. Pendarahan ringan layaknya mimisan, gusi berdarah atau mudah mengalami memar
6. Mual dan muntah
Baca juga : Daftar 6 Superfood untuk Lawan DBD
Pada beberapa kasus DBD dapat menjadi kondisi yang serius ditandai dengan pendarahan hebat, penurunan tekanan darah yang drastis sampai pada kerusakan organ.
Maka dari itu penting untuk melakukan pencegahan, berikut tips jitu dan cara mencegahu DBD di musim kemarau:
1. Eliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk, nyamuk berkembangbiak pada tempat yang menampung air, untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Pastikan untuk menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup penampung air dan buang barang bekas yang dapat menampung air.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal
2. Penggunaan kelambu dan jarring anti nyamuk, penggunaan kelambu dan jarring anti nyamuk merupakan cara yang sangat efektif dalam mencegah gigitan nyamuk. Pasang kelambu di tempat tidur dan jaring anti nyamuk pada jendela dan ventilasi rumah.
3. Menggunakan Larvasida, pembunuh larva nyamuk dapat digunakan pada tempat –tempat penampungan air yang sulit dikuras secara rutin.
4. Memelihra ikan pemakan jentik, memelihara ikan pemakan jentik bisa jadi solusi dalam membasmi jentik. Ikan pemakan jentik seperti ikan cupang atau ikan mas dapat di taruh di kolam maupun bak mandi yang sulit dikuras.
5. Penyemprotan, penyemprotan atau biasa disebut dengan fogging bisa dilakukan secara berkala untuk membunuh nyamuk.
6. Menggunakan krim anti nyamuk, anda bisa menggunakan krim anti nyamuk ketika berada di wilayah yang banyak nyamuk hal itu akan menjaga anda dari gigitan nyamuk.
7. Penggunaan perangkap nyamuk elektrik, letakan perangkap di dalam dan sekitar rumah untuk hasul yang optimal.
Selain itu edukasi dan kampanye mengenai kebersihan untuk mencegah virus DBD sangat penting. Edukasi dan penyuluhan kebersihan lingkungan kepada masyarakat secara berkala dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat mengurangi risiko penyebaran DBD di musim kemarau dan menjaga kesehatan diri serta keluarga. Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan waspada terhadap bahaya DBD sepanjang tahun. (Z-10)
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan kanker serviks adalah menkonsumsi obat jangka panjang, penggunaan KB. Bahkan, bisa juga berasal dari faktor genetik hingga imunitas tubuh yang lemah.
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved