Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini seperti panas terik di siang hari kemudian hujan pada sore dan malam hari menjadi salah satu penyebab turunnya daya tahan tubuh. Siklus cuaca seperti ini justru digemari oleh nyamuk Aedes aegypti, nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) untuk berkembang biak.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukan, pada 26 Maret 2024 kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus, 404 orang diantaranya merupakan kasus kematian akibat DBD. Angka ini pun mengalami peningkatan pada pekan berikutnya sebanyak 60.296 kasus dengan angka kematian sebanyak 455 kasus.
Jels perlu tahu, anak-anak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena DBD, berkisar antara usia 5 hingga 15 tahun. Hal ini berkaitan dengan sistem imunitas pada anak-anak yang belum sempurna, faktor penyebab lainnya adalah adanya genangan air atau penumpukan sampah di sekitaran rumah yang menjadi tempat berkembannya nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
Sehingga penting bagi Jels selaku orang tua untuk menerapkan langkah pencegahan yang tepat agar risiko terkena DBD dapat menurun.
Pertama, gunakan kelambu. Tutup tempat tidur anak dengan kelambu agar nyamuk tidak dapat mendekat. Jels juga bisa pasang kasa pada setiap ventilasi dan jendela.
Kedua, kenakan Si Kecil pakaian dengan lengan dan celana panjang sehingga dapat menutupi beberapa area yang rentan digigit oleh nyamuk.
Baca juga : DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya
Ketiga, gunakan krim anti nyamuk. Jels dapat mengoleskanya di area tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, seperti wajah dan telapak tangan.
Keempat, selalu menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang). Bersihkan lingkungan sekitar rumah. Anda bisa membuang sampah, menguras genangan air pada kolam, pot dan tempat sampah, agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.
DBD dapat disembuhkan bila segera ditangani dengan cepat dan tepat. Jika anak mengalami gejala dari DBD, ada baiknya untuk segera melakukan penanganan rumahan. Jika gejalanya masih terjadi dalam beberapa hari, segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan medis. (X-8)
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
DBD adalah penyakit menular yang disebabkan dari virus dengue lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
PENDERITA demam berdarah dengue (DBD) harus segera ditangani. Apa saja dampaknya jika pasien DBD terlambat ditangani?
Memasuki bulan Agustus, suhu udara diprakirakan akan meningkat kembali, dan berlangsung hingga Oktober yang merupakan masa kedatangan musim kemarau.
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
Makanan tinggi gula seperti kue atau minuman bersoda dapat mengurangi kemampuan sel melawan bakteri.
Perubahan cuaca yang tak menentu dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karenanya penting untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit dan bugar selama musim peralihan ini.
Perubahan cuaca yang tak menentu dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karenanya penting untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit dan bugar selama musim pancaroba
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved