Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pendiri Kartel Ismael "El Mayo" Zambada dan Joaquin Guzman Lopez Ditahan di AS

Thalatie K Yani
26/7/2024 08:50
Pendiri Kartel Ismael
Ismael "El Mayo" Zambada, salah satu pendiri kartel narkoba Sinaloa Meksiko, kini ditahan AS bersama dengan Joaquin Guzman Lopez(Media sosial X)

ISMAEL “El Mayo” Zambada, salah satu pendiri dan diduga pemimpin saat ini dari kartel narkoba Sinaloa Meksiko, kini berada dalam tahanan AS, menurut Departemen Kehakiman.

Joaquin Guzman Lopez, putra dari pendiri kartel Joaquin “El Chapo” Guzman dan diduga pemimpin kartel lainnya, juga berada dalam tahanan federal, kata Jaksa Agung Merrick Garland.

Kedua pria tersebut menghadapi beberapa tuduhan terkait kepemimpinan operasi kriminal kartel, termasuk “jaringan produksi dan peredaran fentanyl yang mematikan,” kata Garland.

Baca juga : Putra "El Chapo" dari Kartel Sinaloa Meksiko Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan AS

Sumber diplomatik AS yang memiliki pengetahuan langsung tentang kasus tersebut sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa Zambada berada dalam tahanan AS.

Kartel Sinaloa, yang dinamai sesuai dengan negara bagian Meksiko tempat geng ini dibentuk, adalah salah satu kelompok pengedar narkoba paling kuat di dunia, dikenal karena menyelundupkan fentanyl, metamfetamin, dan heroin ke Amerika Serikat.

Indictment terbaru terhadap Zambada, salah satu pengedar narkoba paling terkenal dalam sejarah Meksiko, terjadi Februari. Ia didakwa dengan konspirasi untuk memproduksi dan mendistribusikan zat yang mengandung fentanyl, menurut Departemen Kehakiman AS.

Baca juga : Senjata Militer AS Diduga Diselundupkan ke Meksiko

Nama Guzman dihapus dari indictment yang diperbarui yang diajukan tahun ini karena vonis pengadilan terhadapnya tahun 2018, kata jaksa federal.

Dari 1989-2024, Zambada mengimpor dan mendistribusikan “jumlah besar narkotika,” menghasilkan miliaran dolar keuntungan, menurut indictment Februari tersebut.

Jaksa federal mengatakan ia mempekerjakan orang untuk mendapatkan “rute transportasi dan gudang” untuk mengimpor dan menyimpan narkotika, bersama dengan pembunuh bayaran, atau sicarios, untuk melakukan penculikan dan pembunuhan di Meksiko “sebagai balas dendam terhadap pesaing yang mengancam kartel.”

Ayah Guzman Lopez dihukum juri federal di Brooklyn pada 2018 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun, kata Departemen Kehakiman. Namun, Zambada terus menghindari penangkapan saat menjalankan kartel tersebut.

Guzman senior menyuap penjaga penjara untuk menyelundupkannya keluar dan melarikan diri dari penjara tahun 2001. Ia sebelumnya ditangkap tahun 1993 dengan tuduhan pembunuhan dan narkoba. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya