Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INGGRIS berencana mengakui negara Palestina. Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengatakan warga Palestina harus diberikan cakrawala politik untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah.
Ia memulai kunjungannya yang keempat ke wilayah tersebut sejak ditunjuk sebagai menteri luar negeri pada November. Inggris punya tanggung jawab untuk menentukan bentuk negara Palestina nanti.
"Rakyat Palestina harus diperlihatkan kemajuan yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara. Saat hal itu terjadi, kami bersama sekutu akan mempertimbangkan masalah pengakuan negara Palestina, termasuk di PBB," kata Lord Cameron.
Baca juga : Apa itu Keputusan Sela Sidang Dugaan Genosida Gaza oleh Israel?
Konsensus Inggris dengan negara-negara sekutunya bisa menjadi membantu wacana tersebut tidak dapat diubah. Dia juga mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Menggelikan jika bantuan penting Inggris dan bantuan lain dikirim kembali ke perbatasan," katanya.
Ia mengatakan, 30 tahun terakhir ialah kisah kegagalan Israel karena gagal memberikan keamanan kepada warganya. Hanya dengan mengakui kegagalan itu, katanya, akan ada perdamaian dan kemajuan.
Baca juga : Dua Ibu di Jalur Gaza Dibunuh Israel setiap Satu Jam
Inggris telah lama mendukung solusi dua negara, Israel dan Palestina, dapat hidup berdampingan di negara yang terpisah. Namun Lord Cameron menyarankan agar Inggris memberikan pengakuan formal dan diplomatis kepada negara Palestina bukan sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian akhir, tetapi lebih awal, selama perundingan berlangsung.
"Pada saat yang sama, harus ada otoritas baru Palestina yang cepat berdiri dengan pemimpin yang teknokratis dan baik yang mampu memerintah Gaza," katanya.
Bersamaan dengan hal tersebut, hal yang paling penting ialah memberikan cakrawala politik kepada rakyat Palestina. Dengan demikian, kata dia, mereka dapat melihat bahwa akan ada kemajuan yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara dan yang terpenting adalah pembentukan negara Palestina. (BBC/Z-2)
Baca juga : PBB sangat Terusik Israel Ingin Usir Warga Gaza
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved