Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IRAN mengantisipasi pembalasan Amerika Serikat (AS) setelah tiga tentaranya tewas di Yordania. Telebih Presiden AS Joe Biden menyalahkan Iran atas kejadian ini dengan klaim Teheran membantu militan yang beroperasi di Suriah dan Irak.
Kelompok militan tersebut mendalangi serangan pesawat tak berawak pada Minggu (28/1), di pangkalan militer AS bernama Tower 22 di gurun Yordania dekat Suriah dan Irak yang menewaskan tiga tentara AS.
Kematian ketiganya menjadi yang pertama sejak pecahnya invasi dan genosida Israel di Gaza, 7 Oktober. Washington dan Teheran sama-sama berusaha keras untuk menekankan bahwa mereka tidak menginginkan perang.
Baca juga : Iran Peringatkan Amerika, Invasi Israel ke Gaza Panaskan Timur Tengah
“Kemungkinan bahwa Biden akan memerintahkan serangan langsung terhadap sasaran-sasaran Iran tidak dapat diabaikan,” tulis analis politik Ahmad Zeidabadi di surat kabar Ham Mihan.
Namun dia mengatakan bahwa setiap serangan AS kemungkinan besar akan menargetkan pangkalan pasukan Teheran di luar Iran.
Sebagai tanda meningkatnya ketegangan, real Iran merosot ke titik terendah sepanjang masa di kisaran 580 ribu hingga 600 ribu terhadap dolar AS di pasar gelap pada Selasa (31/1).
Baca juga : Serangan ke Yaman Tidak Hentikan Serangan Houthi di Laut Merah
Harian reformis Etemad juga mengatakan pemerintahan Biden di bawah tekanan politik dari Partai Republik sehingga akan menargetkan target terbatas namun strategis di Iran.
“Skenario ini mungkin berarti akhir dari upaya diplomatik antara Teheran dan Washington,” katanya.
Beberapa saingan Biden dari Partai Republik mendesak dilakukannya serangan langsung terhadap Iran. Sementara Biden mengatakan tidak ingin terjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca juga : Akankah Serangan Udara AS-Inggris di Yaman Hentikan Teror Houthi di Laut Merah?
Para pejabat Iran dengan cepat menyangkal keterlibatan dengan serangan di Yordania. Teheran juga menentang perluasan konflik di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan solusi terhadap krisis ini harus bersifat politis. Tiongkok dan Rusia, yang memiliki hubungan persahabatan dengan Iran, mendesak deeskalasi dan menahan diri, dan Beijing memperingatkan terhadap siklus balas dendam di Timur Tengah.
Surat kabar reformis lainnya, Shargh, menyebut konfrontasi langsung tidak mungkin terjadi. Teheran dan Washington telah menunjukkan di masa lalu kemampuan mereka untuk membendung konflik langsung.
Baca juga : Serangan ke Yaman Akibat Iran Mengabaikan Permintaan untuk Kendalikan Houthi
Iran Daily, dalam editorialnya yang lebih tegas, memperingatkan bahwa Biden tidak boleh tertipu dengan serangan militer langsung terhadap Iran untuk membalas serangan yang dilancarkan oleh pihak ketiga.
“Setiap tindakan gila pasti akan memicu respons proporsional dari Iran yang dapat menyebabkan perang besar-besaran,” katanya.
AS dan Iran telah menjadi musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam 1979. Washington dan Israel menuduh kelompok militan yang didukung Iran melakukan perang proksi di Lebanon, Irak, Suriah dan Yaman, dengan dukungan Korps Garda Revolusi Islam.
Baca juga : Rakyat Palestina Puji Afsel di Depan Mandela
Mantan presiden AS Donald Trump pada 2020 memerintahkan pembunuhan komandan Garda yang dihormati Qasem Soleimani di Bagdad. Kekerasan di wilayah tersebut meningkat sejak kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memicu perang Gaza paling berdarah.
Iran telah menyuarakan dukungan untuk Hamas, dan sekutunya Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, namun bersikeras bahwa kelompok militan tersebut bertindak secara independen. Mereka juga menuduh AS menjadi kaki tangan genosida Israel di Gaza. (AFP/Z-6)
Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
MASOUD Pezeshkian, mantan dokter bedah jantung berdarah Azerbaijan, terpilih menjadi presiden Iran menggantikan Ebrahim Raisi yang tewas karena kecelakaan helikopter.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Pada periode 2023-2024, penjualan rumput laut perusahaan tersebut turun 19%. Pada periode 2022-2023, penurunan penjualan lebih drastis yaitu 57%.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan ada potensi suku bunga acuan atau BI rate menurun ke depan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan politik global.
PADA 10 Juni, draf Resolusi DK PBB yang disusun AS disetujui 14 dari 15 anggota DK PBB. Rusia mengambil sikap abstain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved