Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIGA sandera yang dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina, ditembak bahkan ketika mereka membawa bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani. Ini dikatakan seorang pejabat militer pada Sabtu (16/12).
Israel berduka atas kematian Yotam Haim, Alon Shamriz, dan Samer El-Talalqa, yang terbunuh di lingkungan Kota Gaza pada Jumat (15/12). Ini akibat tentara salah mengira mereka sebagai ancaman.
Membawa kembali tawanan yang diambil militan Hamas pada 7 Oktober menjadi alasan utama yang disebutkan tentara atas serangan mereka di Gaza. Pembunuhan ketiga sandera, semua berusia dua puluhan, memicu protes di Tel Aviv.
Baca juga: Tentara Israel Akui Keliru Bunuh 3 Tawanan di Gaza
Pada Sabtu, seorang pejabat militer merinci temuan penyelidikan awal yang sedang berlangsung atas kematian mereka dalam pengarahan virtual kepada wartawan.
Ketiganya, "Muncul puluhan meter dari salah satu posisi pasukan kami," katanya. "Semua tanpa baju dan ada tongkat yang ada kain putihnya di atasnya," ujarnya tanpa mau disebutkan namanya.
Seorang tentara melihat mereka dan, "Merasa terancam serta melepaskan tembakan," kata pejabat itu.
Baca juga: Hapag-Lloyd Jerman Tunda Pengiriman Kapal lewat Laut Merah
"Dia menyatakan bahwa mereka teroris. Mereka (tentara) melepaskan tembakan. Dua orang tewas seketika, satu orang terluka dan berlari kembali ke dalam gedung."
Pejabat itu mengatakan tentara tersebut mendengar, "Teriakan minta tolong dalam bahasa Ibrani".
"Komandan batalion segera mengeluarkan perintah gencatan senjata. Namun sekali lagi, terjadi lagi tembakan ke arah korban ketiga dan dia juga tewas," kata pejabat tersebut.
Dia menambahkan bahwa ada kemungkinan para sandera, "Ditinggalkan atau melarikan diri."
Dia juga mengatakan bahwa beberapa ratus meter jauhnya, "Ada bangunan dengan tanda SOS di atasnya." Tentara sedang menyelidiki ada tidaknya hubungan antara bangunan tersebut dan para sandera.
Pejabat militer mengatakan pembunuhan itu, "Bertentangan dengan aturan keterlibatan kami."
Dia menyebutnya sebagai peristiwa tragis dan hari yang sangat berat. Namun, terjadi pertempuran sengit di wilayah tersebut dan pasukan berada di bawah tekanan yang kuat.
"Para teroris, mereka bergerak dengan pakaian sipil. Mereka mengenakan sepatu kets dan celana jins. Dan ada banyak penyergapan di sana."
Dia mengatakan para pejuang telah, "Mencoba menarik kami ke perangkap," dengan taktik yang menipu. "Aturan keterlibatan sedang dikirim lagi ke semua angkatan," katanya.
Ketiga sandera tersebut termasuk di antara sekitar 250 orang yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membawa kembali para sandera, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap gerakan Islam Palestina yang telah menyebabkan sebagian besar Jalur Gaza hancur. Pemerintah Hamas di wilayah tersebut mengatakan perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (AFP/Z-2)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved