Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SITUASI di Tepi Barat, Palestina, telah menjadi mengkhawatirkan dan mendesak. Soalnya, terjadi peningkatan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Ini disampaikan PBB pada Jumat (3/11).
Dari 7 Oktober hingga Kamis, 132 warga Palestina, termasuk 41 anak-anak, tewas di Tepi Barat. Di sisi lain, dua tentara Israel tewas. Demikian keterangan kantor hak asasi manusia PBB.
Sebagian besar perhatian dunia terfokus pada Jalur Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober. Namun, "Situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur, mengkhawatirkan dan mendesak, di tengah meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia yang berlapis terhadap warga Palestina yang terjadi di sana," kata juru bicara Elizabeth Throssell kepada wartawan di Jenewa.
Baca juga: Bahrain Hentikan Hubungan Dagang dengan Israel, Duta Besar Kembali
Dia mengatakan pasukan Israel semakin banyak menggunakan taktik dan senjata militer dalam operasi penegakan hukum, termasuk operasi yang melibatkan serangan udara di kamp pengungsi Jenin. "Kekerasan pemukim, yang sudah mencapai rekor tertinggi, juga meningkat secara dramatis, dengan rata-rata tujuh serangan dalam sehari. Lebih dari sepertiga serangan ini menggunakan senjata api," kata Throssell.
Dia mengatakan dalam banyak kasus, para pemukim didampingi oleh tentara Israel. "Seiring dengan impunitas total atas kekerasan yang dilakukan pemukim, kami khawatir bahwa pemukim bersenjata telah bertindak atas persetujuan dan kolaborasi pasukan dan otoritas Israel."
Baca juga: 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus menjamin keselamatan dan perlindungan penduduk yang diduduki. "Seluruh komunitas terpaksa meninggalkan tanah mereka akibat kekerasan ini," kata Throssell. Iaa menambahkan bahwa hampir 1.000 warga Palestina dari setidaknya 15 komunitas penggembala telah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 7 Oktober.
Throssell mengatakan meskipun ratusan pemukim terlibat dalam kekerasan setiap hari, sejak 7 Oktober pasukan Israel dilaporkan hanya menangkap dua pemukim karena menyerang warga Palestina dan membunuh satu petani Palestina. Pasukan Israel telah menangkap hampir 2.000 warga Palestina, tambahnya, dan mencatat bahwa dua orang tewas dalam tahanan.
Dengan ditutupnya banyak jalan dan pos pemeriksaan, "Beberapa komunitas Palestina yang paling rentan tidak memiliki akses terhadap barang dan jasa penting," kata Throssell. (AFP/Z-2)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved