Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMUDA yang tewas ditembak polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem ialah seorang mahasiswa kedokteran berusia 26 tahun. Korban diidentifikasi bernama Mohammed al-Asibi, penduduk Desa Badui Hura, di Israel selatan.
Polisi Israel mengatakan, penembakan terjadi karena korban mencoba merebut senjata dari seorang petugas dan menembakkannya dalam sebuah perkelahian di kompleks Masjid Al Aqsa pada Jumat (31/3). Namun, keluarga korban membantah keterangan polisi mengenai kematiannya dan menuntut untuk melihat rekaman CCTV, sebut media lokal.
Anehnya, kepolisian mengatakan bahwa tidak ada rekaman CCTV di lokasi tersebut. Asibi dihentikan di dekat Gerbang Rantai, sebuah titik akses menuju kompleks masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem timur yang dicaplok Israel.
Baca juga : Tentara Israel Tembak Warga Palestina di Pintu Masuk Masjid Al-Aqsa
Ketika dia sedang diinterogasi, kata pernyataan itu, Asibi tiba-tiba menyerang salah satu polisi, mengambil pistolnya dan menembakkannya.
"Sebagai respon cepat dari para petugas yang berada dalam bahaya dan bergumul dengan teroris tersebut, mereka menembaknya," tambah pernyataan tersebut. Petugas medis kemudian menyatakan bahwa Asibi telah meninggal dunia.
Baca juga : Pemuda Palestina Tewas Tertembak Tentara Israel
Orang-orang yang lewat melaporkan mendengar suara tembakan, dan seorang fotografer AFP melihat sejumlah polisi Israel dikerahkan di Kota Tua sekitar pukul 01.00 dini hari (2200 GMT pada hari Jumat).
Raam, partai Islamis di parlemen Israel, menolak penjelasan polisi tentang kejadian tersebut, dan dalam sebuah unggahan di Facebook menyatakan bahwa para saksi mata mengatakan bahwa Asibi datang untuk menolong seorang wanita yang sedang berkelahi dengan polisi.
Ketua Raam, Mansour Abbas, mempertanyakan tanggapan pihak berwenang bahwa tidak ada rekaman dari serangan yang dituduhkan.
"Ini adalah upaya menutup-nutupi untuk menyembunyikan kebenaran," katanya di Twitter, menuntut penyelidikan segera.
Pada hari Sabtu (1/4), Rahat dan Tel Sheva, dua daerah Badui besar di selatan, bergabung dengan Hura dalam pemogokan umum menyusul peristiwa tersebut.
Polisi Israel tetap pada versi awal mereka dan mengeluarkan pernyataan lain pada Sabtu (1/4) sore, yang mengklaim bahwa serangan itu sendiri tidak terekam di kamera keamanan atau di kamera tubuh petugas polisi.
Mereka juga menolak anggapan bahwa seorang wanita terlibat, dan mengatakan bahwa Asibi datang sendirian, dan para petugas mencurigai kehadirannya di kompleks tersebut setelah jam kerja.
Penembakan tersebut terjadi beberapa jam setelah puluhan ribu warga Palestina memadati kompleks masjid Al-Aqsa pada hari Jumat (31/3), kedua bulan Ramadan untuk melakukan salat Jumat.
Polisi Israel mengatakan lebih dari 100.000 umat telah berkumpul untuk berdoa di tempat tersuci ketiga dalam Islam, yang dibangun di atas apa yang disebut oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, tempat tersuci dalam agama Yahudi.
Lebih dari 2.000 petugas polisi telah dikerahkan di seluruh kota. Konflik Israel-Palestina telah mengalami peningkatan kekerasan sejak awal tahun ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan memanas selama bulan Ramadan.
Dalam 10 hari terakhir sejak dimulainya bulan puasa umat Muslim, kekerasan relatif mereda. (AFP/Z-4)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved