Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
IRAN memperingatkan Israel dalam surat kepada Kepala Dewan Keamanan PBB, Kamis (14/10), terhadap setiap serangan terhadap fasilitas nuklirnya. Ini dinyatakan Iran setelah musuh bebuyutannya itu menyatakan haknya untuk menggunakan kekuatan.
"Kami memperingatkan rezim Zionis terhadap kesalahan perhitungan atau langkah militer berisiko yang menargetkan Iran dan program nuklirnya," tulis duta besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi dalam surat yang diterbitkan oleh kantor berita Tasnim.
Dia menuduh Israel mengambil ancaman provokatif dan petualang ke tingkat yang mengkhawatirkan. "Ancaman sistematis dan eksplisit oleh rezim Zionis membuktikan bahwa ia bertanggung jawab atas serangan teroris terhadap program nuklir damai (Iran) di masa lalu".
Berbicara bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan bahwa Israel berhak menggunakan kekuatan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Dia menambahkan bahwa sebagai putra korban Holocaust, dia dan Blinken tahu ada saat-saat ketika negara harus menggunakan kekuatan untuk melindungi dunia dari kejahatan.
Blinken mengatakan, "Kami terus percaya bahwa diplomasi merupakan cara yang paling efektif. Kami siap untuk beralih ke opsi lain jika Iran tidak mengubah arah.
Pernyataan itu muncul di tengah dorongan untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang bermasalah antara Iran dan negara-negara besar yang telah mendukung kehidupan sejak 2018, ketika presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri.
Presiden AS Joe Biden, yang menjabat pada Januari, telah mengisyaratkan kesediaan untuk kembali ke kesepakatan 2015, yang memberi Iran keringanan sanksi ekonomi dengan imbalan batasan yang jelas pada kegiatan nuklirnya.
Israel dengan keras menentang kebangkitan kesepakatan itu.
Baca juga: AS, UE, Israel Ambil Sikap Keras Terhadap Iran
Utusan Uni Eropa yang ditugasi mengoordinasikan pembicaraan mengenai kesepakatan itu. Enrique Mora bertemu dengan wakil menteri luar negeri Ali Bagheri di Teheran pada Kamis. (AFP/OL-14)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
WAKIL Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), bertolak ke Doha, Qatar, pada Kamis (1/8) untuk menghadiri pemakaman tokoh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Indonesia mengecam dibunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dengan serangan rudal yang ditembakkan drone di kediamannya di Teheran, Iran.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved