Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Indonesia Bisa Galang Solidaritas Bantu Libanon

Cahya Mulyana
07/8/2020 08:19
Indonesia Bisa Galang Solidaritas Bantu Libanon
Warga Beirut kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang-barang di tengah rumah mereka yang hancur, Kamis (6/8/2020).(AFP )

INDONESIA perlu mengambil pelajaran dari ledakan 2.700 ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut, Libanon yang menewaskan 135 orang sertta 5000 lainnya luka-luka. Bangsa ini juga perlu turut serta membantu untuk meringankan beban Libanon.

"Meski saat ini Indonesia juga sedang alami kondisi ekonomi yang berat akibat pandemi Covid-19, saya kira tetap perlu kita sebagai negara sahabat memberikan bantuan kepada masyarakat Lebanon yang menjadi korban ledakan. Dalam hal ini Kedubes RI di Libanon bisa memberikan ilustrasi kebutuhan apa saja yang diperlukan di sana," kata Anggota Komisi I DPR RI Sukamta dalam keterangan resmi, Jumat (7/8).

Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga memberikan apresiasi kepada Kedubes RI di Libanon yang telah bertindak cepat untuk memantau kondisi WNI di sana. Apresiasi juga diberikan Sukamta kepada Kontingen Garuda yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB UNIFIL yang ikut membantu penanganan pasca ledakan dengan melakukan evakuasi korban.

"Kita harapkan KBRI di Libanon terus memantau kondisi WNI dan memberikan bantuan yang memadai jika diperlukan. Mengingat peristiwa ledakan ini mungkin akan membuat situasi krisis di Lebanon lebih buruk. KBRI perlu antisipasi hal ini, meski kita tentu tidak berharap hal ini terjadi."

baca juga: Aparat Libanon Periksa Sejumlah Pejabat Pelabuhan

Menurut Sukamta, peristiwa ledakan yang diduga terkait penyimpanan 2.700 ton amonium nitrat secara tidak aman ini juga perlu menjadi kewaspadaan supaya tidak terjadi di Indonesia. Beberapa peristiwa serupa pernah terjadi, seperti di Tianjin Tiuongkok pada tahun 2015, Ryongchon Korea Utara tahun 2004 dan di Texas Amerika Serikat pada 1947.

"Saya kira pemerintah perlu pastikan jika ada penyimpanan zat yang mudah meledak, harus tersimpan sesuai standar pengamanan dan ditempatkan di gudang yang jauh dari permukiman penduduk," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya