Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cegah Stunting di Brebes, Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur

Supardji Rasban
31/7/2024 08:15
Cegah Stunting di Brebes, Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur
Mahasiswa KKN-T IPB University Christo Glory, memberikan abon telor kepada seorang ibu(MI/Supardji Rasban)

UPAYA pencegahan stunting di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus digenjot. Termasuk peran aktif dari Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB University). Mereka membuat (inovasi) abon telor agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk yang lain guna pemenuhan gizi mereka.

"Kami membuat abon telur ayam, agar anak-anak yang tidak menyukai telor, bisa makan telor dalam bentuk abon," tutur mahasiswa KKN-T IPB University Christo Glory, di sela kegiatan, Senin (29/7/2024).

Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes, tempat mereka KKN-T.

Baca juga : Cegah Stunting di Brebes Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur

Sosialisasi pengolahan makanan abon dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bangsri, Siti Mukaromah. Diharapkan, Ketua dan Anggota PKK juga bisa mengenalkan cara meningkatkan waktu simpan telor ayam dengan diolah menjadi abon kepada warga masyarakat.

Christo menjelaskan bahwa ide usaha dengan produk abon telor memiliki gizi yang baik untuk tubuh serta meningkatkan motivasi terkait dengan pendidikan anak.

"Telur ayam memiliki gizi yang baik yang dapat diserap tubuh serta mudah untuk dijangkau oleh masyarakat, dan pengolahan makanan ini pun dapat dikomersialisasikan oleh ibu-ibu PKK atau masyarakat sekitar,"  ujar Christo.

Baca juga : Pakar Gizi: Penurunan Stunting 14% tahun 2024 Mustahil Tercapai, Perlu Pendekatan Food-Based

Christo menyebut untuk mengurangi prevalensi stunting pihaknya juga melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam pelaksanaan Community Feeding Center (CFC) berupa telor dan susu. PMT diberikan kepada balita stunting di Desa Bangsri dengan tujuan membantu menambah asupan protein dalam kegiatan CFC.

"CFC merupakan suatu program berbasis komunitas untuk memantau dan mengatasi kondisi balita kurang gizi dengan pemberian makanan tambahan berupa makanan pendamping yang berbasis dari masyarakat untuk masyarakat," terang Christo.

Christo memaparkan ada berbagai kegiatan di CFC seperti penyuluhan, pengukuran lingkar lengan dan penimbangan bobot badan balita, dan pembagian makanan tambahan berupa telur dan susu.

"Pembagian PMT dihadiri oleh 35 balita stunting di mana setiap balita mendapatkan 4 butir telur dan 2 kotak susu yang dikemas menggunakan kemasan thinwall," jelasnya.

"Diharapkan dengan PMT dapat menambah asupan protein bagi balita yang mengalami stunting di Desa Bangsri. Kemasannya juga menarik, semoga mereka suka dengan apa yang kalian berikan pada mereka," tambah Bidan Desa Bangsri, Arie Mualiffah. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya