Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dokter: Vaksin HPV untuk Laki-Laki Dapat Cegah Kanker Serviks pada Pasangan

Gana Buana
29/7/2024 21:40
Dokter: Vaksin HPV untuk Laki-Laki Dapat Cegah Kanker Serviks pada Pasangan
Vaksinasi HPV bagi laki-laki(Freepik)

DALAM upaya meningkatkan pencegahan kanker serviks, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Wresti Indriatmi mengungkapkan pentingnya vaksin HPV bagi laki-laki.

Menurutnya, pemberian vaksin ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pria, tetapi juga berpotensi melindungi pasangan wanita dari risiko kanker serviks.

Dalam webinar bertema Vaksin HPV: Mencegah Kutil Anogenital yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin sore, menjelaskan bahwa vaksin HPV memiliki dampak positif yang signifikan.

Baca juga : Vaksin HPV Juga Penting untuk Laki-Laki

"Vaksin HPV dapat diberikan kepada laki-laki untuk mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan pasangannya," kata Wresti.

Vaksin HPV bekerja dengan melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV), virus yang berhubungan erat dengan perkembangan kanker serviks.

Meskipun vaksin ini umumnya diberikan kepada perempuan untuk mencegah infeksi HPV, pemberian vaksin kepada laki-laki juga berkontribusi pada penurunan angka kejadian kanker serviks, karena perempuan yang terpapar HPV dari pasangan mereka akan mendapatkan perlindungan tambahan.

Baca juga : Laki-laki Juga Bisa Terserang Infeksi HPV Pemicu Kanker dan Kutil Kelamin

Selain manfaat tersebut, vaksin HPV juga menawarkan perlindungan hingga 90% terhadap risiko kutil anogenital.

"Penelitian menunjukkan bahwa pengenalan vaksin kepada laki-laki dapat menurunkan kejadian kanker serviks secara signifikan. Jika vaksinasi diberikan kepada perempuan saja sudah menunjukkan penurunan kasus, maka tambahan vaksin untuk laki-laki akan semakin memperkuat efek pencegahannya," ungkap Wresti.

Namun, Wresti juga mengingatkan bahwa vaksin HPV, baik yang 9-valent (Gardasil 9), quadrivalent (Gardasil), maupun bivalent (Cervarix), tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker serviks yang sudah ada.

Baca juga : Ciptakan Kekebalan Bebas Polio dengan Imunisasi Rutin

"Vaksin ini dirancang untuk pencegahan, bukan pengobatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi baik laki-laki maupun perempuan yang telah berhubungan seksual untuk mendapatkan vaksin ini sebagai langkah pencegahan," jelasnya.

Vaksin HPV umumnya diberikan dalam dua dosis dengan interval 6 hingga 12 bulan, untuk individu laki-laki dan perempuan berusia antara 16 hingga 45 tahun.

Kanker serviks, atau kanker leher rahim, terjadi akibat pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali pada leher rahim.

Baca juga : Cegah Keganasan Kanker Serviks Melalui Skrining Dini dan Vaksinasi

HPV dikelompokkan menjadi tipe risiko tinggi, seperti tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas lebih dari 75 persen kasus kanker serviks.

"Untuk memastikan perlindungan yang optimal, setelah menerima tiga dosis vaksin, perempuan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear," tambah Wresti.

Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya vaksin HPV dan mendorong lebih banyak individu untuk mendapatkan vaksin sebagai langkah preventif melawan kanker serviks dan penyakit terkait HPV. (Ant/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya