Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERENCANA keuangan tersertifikasi Annisa Steviani memberikan sejumlah tips mengatur keuangan bagi para orangtua, khususnya mereka yang baru saja memiliki anak.
Annisa mengatakan transisi orangtua saat baru saja memiliki anak memang membutuhkan waktu. Namun, ada sejumlah hal yang dapat dipersiapkan para orangtua sedini mungkin agar mempermudah perencanaan keuangan keluarga.
"Sebenarnya biayanya banyak dan kalau sudah punya anak pasti sudah sadar sendiri, 'Kok keuangannya berantakan?' Itu proses yang wajar, butuh adaptasi," kata Annisa, dikutip Rabu (31/1).
Baca juga : Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Langkah pertama, kata Annisa, adalah orangtua mempersiapkan dana untuk membeli perlengkapan utama bayi.
Perlengkapan bayi yang tidak habis pakai dan dapat digunakan berulang kali, seperti stroller(kereta dorong) atau kursi bayi sebaiknya meminjam atau menyewa dari tempat lain, alih-alih membeli yang baru. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan dana kebutuhan perlengkapan bayi yang sebenarnya dapat dialihkan ke alternatif lainnya.
Kedua, orangtua yang baru saja memiliki anak tidak boleh mengesampingkan dana untuk makanan bergizi ibu menyusui.
Baca juga : Anak Anda Suka Corat-Coret Tembok, Ini Tips Memfasilitasi Mereka
Selain fokus mempersiapkan dana untuk keperluan ASI bayi, jangan lupa untuk menyediakan dana khusus bagi ibu agar nutrisi mereka tetap tercukupi dengan baik.
Biaya terakhir yang harus dipersiapkan adalah terkait pengasuhan. Menurut Annnisa, pengeluaran itu jarang dibahas padahal merupakan komponen biaya terbesar.
Misalnya, jika ibu bekerja, keluarga itu memerlukan pengasuh atau daycare (tempat penitipan).
Baca juga : Suami Perokok Bisa Sebabkan Istri Lahirkan Bayi dengan Berat Badan Rendah
"Kalaupun dijaga kakek-neneknya, pasti orangtua harus menyiapkan dana ekstra untuk mereka, entah untuk makan-makan atau jalan-jalan," kata perempuan yang juga fokus di bidang pembuatan konten edukasi itu.
Selain menyiapkan dana untuk kebutuhan utama dalam keluarga, Annisa juga menyarankan untuk menyisihkan dana darurat.
Dana darurat ini akan digunakan untuk sesuatu tidak terduga yang diharapkan tidak akan digunakan dalam waktu lama.
Baca juga : Ini Tips Agar Bayi Anda Terhindar dari Ruam Popok
"Dana darurat itu kalau single (jumlahnya) ada tiga kali dari dana pengeluaran bulanan, kalau sudah menikah enam kali, sudah punya tunjangan (anak) sembilan kali, begitu seterusnya," papar Annisa.
Annisa menjelaskan dana darurat sangatlah penting layaknya tabungan agar para orangtua siap menjalani kehidupan baru mereka.
Sebaiknya, kumpulkan dana darurat perlahan-lahan agar tidak terasa berat dan dapat dilakukan dengan konsisten.
Baca juga : MPASI Ternyata Boleh Diberi Bumbu
"Jadi, secara teori, dana darurat dikumpulkan pelan-pelan. Misalnya, dapat THR dan setengahnya dikumpulkan untuk dana darurat, atau kerja sampingan yang dananya disimpan untuk dana darurat," kata Annisa.
Dia pun menyarankan untuk menyimpan dana pensiun, dana pendidikan, dan asuransi agar anak memiliki tunjangan yang dapat digunakan untuk ke depannya. Dana-dana tersebut perlu disimpan sedini mungkin agar orangtua tidak terlalu berat saat menyisihkannya.
"Jadi, mau nggak mau dana pendidikan ini adalah sesuatu yang penting dan harus dikumpulkan segera. Lebih enak kalau menyiapkannya saat hamil, karena usia anak sebenarnya hanya terjeda tiga tahun sebelum memasuki usia sekolah," kata dia.
Baca juga : Ini Tips Menjaga Kebersihan Kulit Bayi
"Jika kita menabung selama 18 tahun hingga anak memasuki bangku kuliah, itu akan jauh lebih mudah (terkumpul)," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Meski bermanfaat untuk kesehatan manusia, paparan UV dari matahari juga dapat menyebabkan efek negatif seperti, kerusakan kulit, penuaan dini hingga resiko kanker kulit.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved