Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak RSUPN Dr Cipto Mangungkusumo Prof Bambang Supriyatno mengingatkan anak saat batuk tidak boleh dalam posisi sambil tidur karena batuknya menjadi tidak efektif.
"Cara batuk yang benar, posisi anak tidak boleh sambil tiduran. Dia harus sambil duduk atau setengah duduk, atau berdiri. Itulah batuk yang benar, batuk yang efektif," ujar Bambang, dikutip Selasa (7/11).
Bambang menuturkan ketika batuk tidak efektif karena posisi anak saat batuk sembari tidur, lendir akan menumpuk di dalam tubuh dan ini memudahkan terjadinya infeksi bakteri.
Baca juga: Ini Tanda Anak Anda tidak Perlu Diberi Obat Meski Batuk Pilek
Kemudian, apabila batuk anak berdahak, dahak dikeluarkan melalui mulut. Namun, apabila anak tidak bisa atau belum dapat membuang dahak melalui mulut, maka dia bisa menelannya.
"Kalau dia bisa batuk lewat atas, it's ok. Kalau enggak, telan saja (dahaknya), tidak apa-apa, nanti dia (dahak keluar lewat bawah), enggak usah takut," tutur Bambang.
Berbicara batuk dan pilek pada anak, khususnya balita, menurut Bambang, penyebab terbanyak yakni alergi semisal terhadap debu atau makanan dan infeksi yakni infeksi virus atau bakteri.
Baca juga: Ini Tips Atasi Batuk Akibat Cuaca Panas dan Polusi
Untuk mengetahui ada tidaknya alergi pada anak, dokter biasanya akan meminta anak menjalani tes panel.
Cara lainnya yakni dengan memperhatikan saksama misalnya ada tidaknya makanan atau penyebab lainnya yang mencetuskan alergi pada anak.
"Kadang yang murah, enggak perlu bayar itu dilihat atau diperhatikan habis makan semisal putih telur dia batuk atau snack. Biasanya orangtua tahu kalau memperhatikan betul," jelas Bambang yang menegaskan bahwa alergi tidak akan hilang tetapi berhenti.
Dia menambahkan, pada mereka dengan kondisi hidung tersumbat biasanya mengalami dua konsekuensi yakni mulutnya menganga atau mendengkur.
Kondisi mulut menganga atau mendengkur masih dikatakan normal bisa berlangsung kurang dari tiga kali seminggu.
"Tetapi kalau lebih dari tiga kali seminggu, maka wajib berobat. Karena kalau tidak, anaknya akan hiperaktif, tidurnya muter-muter, keringat malam, sering batuk pilek pada malam hari, bibirnya kering, mulutnya bau, berat badan tidak naik," pungkas Bambang. (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved