Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menristek Targetkan Vaksin Merah Putih Masuk Industri Awal 2021

Faustinus Nua
03/12/2020 16:25
Menristek Targetkan Vaksin Merah Putih Masuk Industri Awal 2021
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8).(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan bibit vaksin Merah Putih yang dilakukan 6 tim Indonesia harus sudah masuk industri pada awal tahun 2021.

"Targetnya jelas dari segi waktu bibit vaksin itu sudah harus diberikan kepada Biofarma atau perusahaan manufaktur lainnya tahun depan," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (03/11).

Bambang menjelaskan bahwa keenam tim atau institusi, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga mempunyai target masing-masing. Hal itu sesuai dengan time table yang diajukan institusi.

Baca juga: Survei: Iuran BPJS Naik, Kepuasan Peserta Meningkat

"Ada yang mungkin sudah menyerahkan bibit vaksinnya di triwulan pertama tahun depan. Ada juga ada yang di triwulan kedua," tambahnya.

Meski didorong untuk mempercepat pengembangan, Kemenristek juga menekankan pada keamanan dan efektivitas vaksin. Sehingga, ketika masuk industri setiap tahapan uji klinis tidak menjadi hambatan.

Dia juga menambahkan bahwa pengembangan itu merupakan upaya pemerintah untuk mencapai kemandiriam vaksin. Untuk kebutuhan jangka pendek hingga menengah, kerja sama dengan pihak luar akan dilakukan. Namun, untuk kebutuham jangka panjang, Indonesia harus sudah mandiri.

"Jadi kita memang harus mempunyai kemandirian vaksin. Dan karena itulah kami memberi dukungan kepada 6 tim yang bekerja untuk menghasilkan bibit vaksin Covid-19," tuturnya.

Diketahui, hari ini Kemeristek memberikan Keputusan Menteri (Kepmen) tentang pengembangan bibit vaksin kepada 2 institusi, yakni LIPI dan UI. Sebelumnya, Kemenristek juga sudah memberikan Kepmen kepada Eijkman dan Universitas Airlangga. Tersisa 2 institusi yang belum menerima Kepmen, yakni UGM dan ITB. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya