Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

OJK Yakin IHSG akan Terdongkrak Pasca Pemilu

Fetry Wuryasti
20/2/2024 20:03
OJK Yakin IHSG akan Terdongkrak Pasca Pemilu
Layar informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)(MI / Adam Dwi)

KEPALA Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan cukup optimistis terkait dampak pasca pemilu kepada kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Dari data historis pemilu sebelumnya di tahun 2024, pada 1 hari setelah pelaksanaan Pemilu, IHSG naik 1,3% secara harian, dan indeks obligasi ICBI terkoreksi -0,04%. Namun pada 16 Februari 2024, IHSG telah naik 1,74% dan ICBI sudah naik 0,01%.

Namun optimisme tersebut juga harus berkaca kembali melihat kondisi pelemahan pasar global dan tensi geopolitik.

Baca juga : IHSG Terus Meroket seiring Optimisme PascaPemilu

"Saya pikir kita harus mengkalkulasi terhadap target-target 2024," kata Inarno, pada konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, di Jakarta, Selasa (20/2).

Dia juga mengatakan sebanyak 59 perusahaan sedang mengantri untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, antusiasme penggalangan dana dari Pasar Modal Indonesia masih tinggi. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan tahun 2024, total penghimpunan dana melalui Pasar Modal telah mencapai Rp12,34 triliun.

Baca juga : IHSG Berpeluang Fluktuatif Pascadebat Perdana Capres-Cawapres

Dalam pipeline OJK, terdapat 86 rencana penawaran umum efek. itu termasuk rencana IPO saham dan rights issue. Total nilai indikatif dari penawaran umum efek tersebut mencapai Rp50 triliun.

“Tahun ini, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar Rp200 triliun. Target tersebut didukung oleh pipeline penawaran umum yang ada saat ini,” jelas Inarno.

Berdasarkan data dari BEI per 16 Februari 2024, terdapat 18 emiten baru yang telah melantai di Bursa. Adapun total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp3,38 triliun.

Baca juga : OJK Yakin IHSG Bisa Balik ke 6.000

Pasar saham Indonesia sampai dengan 16 Februari 2024 masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan ekonomi global, di mana IHSG menguat 0,86 persen ytd ke level 7.335,55, serta membukukan net buy sebesar Rp20,05 triliun ytd.

Pada 5 Januari 2024, IHSG menyentuh all time high di level 7.403,08. Beberapa sektor di IHSG pada Februari 2024 (s.d. 16 Februari 2024) masih menguat di antaranya sektor kesehatan dan sektor konsumsi primer.

Dari sisi pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham per 16 Februari 2024 tercatat Rp11.603 triliun atau secara ytd turun tipis sebesar 0,61 persen.

Baca juga : Indeks Pagi Ini Dibuka Berotot Naik 28 Poin

Pada 4 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasar menyentuh all time

high kapitalisasi pasar sebesar Rp11.810 triliun. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham sampai dengan 16 Februari 2024 tercatat Rp10,66 triliun ytd.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI pada 16 Februari 2024 menguat 0,60 persen ytd ke level 376,87. Secara ytd (13 Februari 2024), yield SBN naik rata-rata sebesar 4,73 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp3,3 triliun ytd. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident juga tercatat net sell sebesar Rp1,59 triliun ytd.

Baca juga : ​​​​​​​IHSG Anjlok 23,6%, OJK: Terdalam Sepanjang Sejarah

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 15 Februari 2024 tercatat sebesar Rp800,30 triliun (turun 2,96 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp477,28 triliun atau turun 4,82 persen dan tercatat net redemption sebesar Rp5,29 triliun.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 16 Februari 2024 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 509 Penerbit, 169.851 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,07 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada tanggal 26 September 2023 hingga 16 Februari 2024, tercatat 48 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 501.910 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp31,36 miliar, dengan rincian 31,39% di Pasar Reguler, 9,69% di Pasar Negosiasi dan 58,92% di Pasar Lelang.

Baca juga : Bursa Sempat Knock Down Jam 10.2O, Perdagangan Dilanjutkan Lagi

Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.418 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan.

Dalam rangka penegakan hukum di bidang Pasar Modal, selama 2024, yaitu sampai dengan 13 Februari 2024, OJK telah mengenakan Sanksi Administratif berupa Denda kepada 1 Manajer Investasi, 1 Perusahaan Efek, 3 Bank Kustodian, dan 11 orang perorangan serta 6 Perintah Tertulis, pembekuan izin 1 Orang Perseorangan, dan Pencabutan Izin 1 Orang Perseorangan.

"OJK juga telah mengenakan Sanksi Administratif berupa Denda atas keterlambatan kepada 119 pelaku jasa keuangan di Pasar Modal dan 23 Peringatan Tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan," kata Inarno. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya