Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mendorong petani meningkatkan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan serta mengantisipasi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar seluruh jajaran Kementan membantu petani dan sebagai persiapan dari semua daerah di Indonesia untuk menghadapi El Nino.
"Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang," seru Mentan Syahrul dalam keterangan pers, Senin (5/6).
Baca juga: Kementan Siapkan Strategi untuk Jaga Produksi Pangan dan Pertanian dari Ancaman Kemarau dan El Nino
El Nino merupakan fenomena kering dimana curah hujannya itu lebih kering dari biasanya. Yang disebut dari biasanya itu rata-rata curah hujan selama 25 tahun, kalo El Nino itu lebih kering dibandingkan dengan rata-rata selama 25 tahun itu.
Gelar Millenial Agriculture Forum (MAF)
Menyadari Pentingnya pengetahuan tentang hal tersebut Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Vol 4 Edisi 20 Tahun 2023.
Kegiatan MAF diselenggarakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang di fasilitasi oleh Pusat Pendidikan Pertanian mengambil tema "Bertani Ramah Lingkungan di Tengah Fenomena Climate Change Tetap Menguntungkan" melalui daring, Sabtu, (27/5).
Baca juga: Kawal Regenerasi Petani, Kementan Sinergi Pemkab Banjar, Kalsel
Hadir dan membuka MAF ini, Kepala Badan PPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa El Nino adalah salah satu fenomena sebagai dampak dari climate change, selain itu ada juga La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang luar biasa.
"Menghadapi El Nino yang paling penting adalah antisipasi, adaptasi serta mitigasi. Karena saat ini sudah memasuki El Nino yg paling penting adalah bagaimana melakukan adaptasi dan mitigasi," jelas Dedi.
Ajak Petani Hadapi El Nino
Di kesempatan ini Dedi mangajak petani untuk menggadapi El nino dengan pemanfaatan air efisien dan hemat, perbaiki saluran irigasi, pembuatan embung, penggunaan teknologi, penahan air (biochars), dan penggunaan varietas unggul.
Dalam kesempatan sama, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa saat ini di prediksi akan menghadapi fenomena iklim yaitu el nino, dampaknya akan mengurangi curah hujan di Indonesia.
"Ini akan menjadi tantangan di dunia pertanian, maka perlu dilakukan penderasan tentang pertanian ramah lingkungan melalui kegiatan MAF ini," ujar Budi saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Demplot CSA, Lahan Pertanian Sumsel Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
MAF kali ini mengundang dua narasumber yaitu: Masliyana, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura [BPTPH] Provinsi Kalimantan Selatan dan Sunart, petani milenial serta Direktur Bumdes Amanah, Desa Padang Jaya, Kalimantan Timur.
Masliyana selaku Kepala BPTPH menjelaskan tentang penerapan budi daya tanaman sehat, nantinya dapat memperoleh manfaat yang signifikan dan mencapai pertanian yang berkelanjutan, menjaga kesehatan manusia, dan merawat lingkungan.
Menurutnya, manfaatnya yang didapat adalah potensi rendah terhadap serangan hama dan penyakit, produktivitas dan kualitas hasil pertanian meningkat, menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis, melestarikan lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang aman bagi konsumen.
Baca juga: Mentan SYL Pastikan Benih Unggul Jadikan Pertanian Indonesia Kuat
Sedangkan pemateri kedua, Sunarti menyampaikan materi tentang "Pertanian Ramah Lingkungan Dan Agro Ekowisata." Petani kelahiran 1990 ini berbagi ilmu dan pengalaman tentang Proses olah tanah, Proses persemaian bibit dan pindah bibit, Tanam dan perawatan padi, dan Masa dan pasca panen.
Terakhir, melalui closing statementnya, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti mengajak semua petani untuk menerapkan perta
nian ramah lingkungan. Selain itu Kapusdik mengajak petani menerapkan smart farming, mengakses Kredit Usaha Rakyat [KUR], dan melakukan kolaborasi (networking). (RO/S-4)
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved