Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANK Indonesia (BI) melihat adanya anomali pada kinerja mata uang dolar AS, dimana dengan berbagai kendala seperti isu plafon utang AS dan ekspektasi tingkat suku bunga AS Fed Fund Rate (FFR) yang telah berada di puncak, namun indeks dolar DXY tetap perkasa. Karena itu, BI memutuskan untuk menahan BI Rate di angka 5,75%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan salah satu yang menjadi isu memang adalah ketidakpastian keuangan global yang masih berlanjut.
"Dengan yang terjadi di AS terkait plafon utang, ada anomali. Kenapa FFR sudah di puncak, terjadi debt ceiling tapi indeks dolar DXY tetap kuat di kisaran 102-104. Ini harus kami lihat masih ada ketidakpastian geopoilitik dan juga di beberapa negara lain. Beruntung arus dana asing (net inflow) Indonesia masih masuk," kata Perry, di Jakarta, Kamis (25/5).
Baca juga : Pasar Menanti Keputusan BI Rates Pekan Ini
Tekanan depresiasi nilai tukar terjadi di seluruh dunia tidak hanya rupiah. Sehingga Bank Indonesia menyatakan fokus kebijakan tingkat suku bunga BI rate tetap untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Supaya imported inflation tetap rendah dan dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan bisa dimitigasi," kata Perry.
Baca juga : Kadin: Jika AS Gagal Bayar, Dunia bakal Alami Guncangan Ekonomi
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (25/5) bertengger di kisaran 14.948 per dolar AS, bergerak tipis dari Rabu (24/5) di kisaran 14.952 per dolar AS.
Bank Indonesia masih meyakini suku bunga The Fed udah mencapai puncak dan melihat kemungkinan tidak naik di bulan Juni. Tetapi anomali yang terjadi yaitu inflasi AS turunnya sangat lambat, dan kemudian suku bunga AS masih akan berada di ketinggian untuk waktu yang lebih lama.
"Ini agak berbeda dengan analis yang memperkirakan kemungkinan FFR akan turun di akhir tahun," kata Perry.
Kedua, berlanjutnya negosiasi plafon utang, dimana sejarah mengatakan perdebatan akan terseleaikan atau terjadi kompormi antara pemerintahan dan DPR Amerika.
"Tapi kompromi itu apakah dengan penurunan expenditure atau belanja modal. Ini harus kami lihat lebih jauh negosiasi yang kemungkinan akan sampai Juni," kata Perry. (Z-4)
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan alasan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6,25%.
EKONOM senior Ryan Kiryanto berpendapat sepanjang tidak ada penaikan suku bunga acuan atau BI rate akan memudahkan pengusaha mengakses kredit.
ANALIS kebijakan ekonomi Apindo Ajib Hamdani berpendapat dengan suku bunga acuan atau BI Rate yang kembali ditahan pada posisi 6,25% pada Juli 2024 dapat menjaga daya beli masyarakat.
Kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (17/7) ditutup menguat sejalan dengan keputusan BI untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25%.
EKONOM mendorong Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) 6,25% di bulan Juli ini.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved