Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAAT menjelang Hari Raya Kurban, mulai beredar meme melalui WhatsApp group seperti gambar sederet perempuan-perempuan berjilbab bertuliskan 'siap berkorban untuk abang', atau 'Sarah dan Hajar saja mau dipoligami, kok kamu ga', serta tulisan lainnya yang bernada melecehkan perempuan.
Selain itu, dalam WhatsApp group yang saya ikuti mulai terjadi diskusi hangat tentang fakir-miskin siapa yang berhak mendapatkan kupon daging kurban. Terhadap dua hal tersebut; meme dan kupon kurban, penting bagi kita memaknai kurban dengan perspektif perempuan.
Umumnya, para penceramah peringatan kurban, lebih sering menceritakan dialog Nabi Ibrahim as dengan anaknya Nabi Ismail as, tentang mimpi yang benar (al-ru’ya al-shadiqah). Sebuah bentuk ketundukan hamba pada Sang Khalik yang patut ditiru. Tentang keimanan, ketakwaan Ismail yang sedia dikorbankan ayahnya di jabar qurban (gunung kurban) atas firman Allah SWT (QS Ash-Shaffaat: 102) dengan cara dibaringkan untuk disembelih, tetapi Allah SWT mengganti Ismail dengan hewan ternak (QS Ash-Shaffaat:103-107).
Selain itu, pengkhotbah juga menyinggung makna kurban yang berasal dari bahasa Arab qaraba-yuqaribu-qurbanan-qaribun, artinya ‘dekat’. Kurban, dikenal dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah, maknanya binatang sembelihan. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW dari Aisyah ra, "Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan manusia pada Hari Raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah SWT, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) kurban itu." (HR Tirmidzi)
Penyembelihan hewan kurban merupakan simbol mendekatkan diri pada Allah SWT, sebagai bentuk ketakwaan (QS Al-Hajj: 36). Umat Islam yang memiliki kelebihan harta, hendaknya mereka menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikan dagingnya untuk fakir-miskin (QS Al-Hajj: 37).
Tiada yang salah dari sejarah di atas. Namun, ketika sejarah kurban dijauhkan dari perempuan, potensi penyelewengan sejarah yang berujung pelecehan pada perempuan potensi terjadi, sebagaimana meme yang bertebaran. Itu sebabnya, penting memahami sejarah kurban dari perspektif perempuan. Karena sejarah kurban ialah sejarah perempuan (Muthmainnah, Jurnal Perempuan: 2014, Geotimes: 2016, Mubadalah: 2020).
Sejarah perempuan
Pertama, peran besar seorang ibu bernama Siti Hajar. Di balik keimanan, ketakwaan Ismail yang tunduk pada perintah Allah SWT untuk dikorbankan, ialah peran besar Hajar. Di tengah-tengah kerasnya kehidupan Mekah, menjadi penanda pengorbanan Hajar membesarkan dan mendidik Ismail seorang diri, tanpa suami. Kala Ismail bayi, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail hijrah (berpindah) ke Mekah dan meninggalkan mereka dengan beberapa potong roti dan sebuah guci berisikan air.
Hajar sempat bertanya mengapa ia harus pindah dan ditinggalkan, tetapi Hajar menerimanya. Mengorbankan kebahagiaan yang baru sebentar ia rasakan, atas nama menjalankan perintah Sang Khalik (QS Ash-Shaffaat: 111). Buah pendidikan keimanan, ketakwaan Hajar inilah yang kemudian juga dimiliki Ismail.
Kedua, kesabaran, kemuliaan, hati perempuan. Bila Ibrahim berdialog dengan Ismail tentang perintah Allah SWT untuk menyembelih Ibrahim, adalah Hajar yang berhati sabar dan mulia. Mengapa? Hajarlah yang mengasah pedang dan memastikan pedang tersebut benar-benar tajam agar tak menyakiti anak kesayangannya. Sebuah pengorbanan luar biasa dari tangan yang membesarkan Ismail selama tujuh tahun tanpa suami, tangan itu pula yang mengasah pedang untuk menyembelih anak kesayangannya. Saat Hajar mengasah pedang untuk menyembelih Ismail, setan menggoda Hajar agar tidak menjalankan perintah Allah SWT itu. Hajar pun melempar setan dengan batu.
Ketiga, sa’i ialah apresiasi Allah SWT atas manisnya iman, takwa yang dimiliki Hajar. Hari Raya Kurban identik dengan Lebaran Haji. Salah satu rukun haji dan umrah yang harus dijalankan ialah sa’i atau berlari-lari kecil antara Bukit Sofa dan Marwah sebanyak tujuh kali (Ibnu Rusyd, dalam Bidayatul Mujtahid).
Sa’i bermula tatkala Hajar kehabisan air dan makanan, ia lalu melihat air di arah timur yang ternyata hanya fatamorgana. Hajar pun berlarian antara Bukit Sofa dan Marwah hingga tujuh kali, tetapi tak pula mendapatkan air.
Demikianlah perjuangan Hajar menjaga Ismail yang diakui Allah SWT dan diabadikan dalam ibadah haji dan umrah, termasuk juga upaya Hajar menolak godaan setan agar tidak mengasah pedang dengan melemparkan batu, termasuk dalam ritual haji yang disebut jumrah wustha (pertengahan). Tak berlebihan kiranya menyebut Lebaran Haji sebagai sejarah perempuan.
Adapun sejarah lainnya, dari Tanah Suci, Mekah berupa air Zamzam. Air ini merupakan hasil hentakkan kaki bayi Ismail di atas tanah yang terus menangis karena kehausan. Atas izin Allah SWT, dari hentakan kaki bayi Ismail, tanah itu mengeluarkan air. Hajar yang kegirangan berteriak zami-zami. Tempat ini kemudian dikenal dengan sumber mata air Zamzam. Air yang tak pernah kering walau berpuluh ribu kali lipat diambil untuk hadiah haji dan umrah.
Bahkan ketika meminumnya, selain membaca doa disunahkan meminta permohonan pada Allah SWT, salah satunya doa Umar bin Khattab agar tidak kehausan ketika di Padang Mahsyar atau doa Imam Abu Hanifah agar menjadi ulama yang pandai dan doa itu pun terkabul (Az-Zamzami, dalam Nasyr al-As, disebutkan dalam Qurratul Ain karya Syekh Ghasan al-Wa'izh ar-Rumi).
Lalu, di mana peran Siti Sarah? Istri pertama Ibrahim as. Adakah peran Sarah dalam peristiwa besar tentang ibadah kurban, haji, dan umrah?
Sarah, perempuan tercantik masa itu, rela berkorban dengan mengatakan sebagai adik Ibrahim, bukan istrinya. Jika ia tidak berbohong, Raja Mesir yang terkenal doyan mengambil istri-istri yang cantik akan mengambil Sarah dari sisi Ibrahim. Pengorbanan Sarah lainnya ialah mengizinkan Ibrahim menikahi Hajar agar mendapatkan keturunan karena Ibrahim as telah berusia 100 tahun. Atas pernikahan itu, lahirlah Ismail (Ibnu Sahid As-Sundy dalam Samudra Cinta Sarah dan Ibrahim as).
Restu Sarah atas pernikahan Ibrahim dan Hajar telah mengangkat derajat budak perempuan setara dengan perempuan merdeka. Hajar ialah seorang perempuan budak, hadiah Raja Mesir untuk Ibrahim. Pernikahan ini menunjukkan bahwa status perempuan budak ataupun merdeka ialah sama-sama perempuan yang memiliki kedudukan mulia dan layak sebagai manusia utuh, bukan setengah akal.
Hanya keimanan dan ketaatan pada Allah SWT yang membedakan. Sarah dan Hajar sama-sama menunjukkan tingkat keimanan yang tinggi. Indahnya iman Sarah, Allah SWT menghadiahkan kehamilan, yakni Ishaq (QS Ash-Shaffaat: 111), yang kelak juga menjadi Nabi Ishaq as. Maka, dapat dibayangkan, bisa jadi sejarah kurban, sa’i dalam haji dan umrah atau melempar jumrah, mungkin tidak akan ada bila Sarah tak meridhai pernikahan Ibrahim dan Hajar. Demikian pula tidak ada kisah sejauh itu, bila Hajar tidak sedia ditinggalkan di Mekah. Kiranya keimanan, ketakwaan kedua perempuan ini pantas dibahas dalam ceramah, khotbah peringatan sejarah kurban, haji, dan umrah.
MI/Seno
Kurban untuk korban kekerasan seksual
Selain sejarah perempuan, penting pula memaknai ulang siapa orang-orang yang berhak atas daging kurban. Sebagaimana jumhur ulama bersepakat bahwa daging kurban berhak diberikan pada tiga kelompok, yakni shohibul qurban (orang yang berkurban), tetangga atau karib kerabat, dan fakir-miskin.
Akan tetapi, tetangga, karib kerabat, atau shohibul qurban di beberapa tempat masih sering ditemukan satu keluarga ada yang mendapatkan 2-4 kantong daging kurban, sedangkan kelompok fakir-miskin lainnya justru tidak mendapatkan. Apalagi, para janda, perempuan tulang punggung keluarga, atau korban kekerasan seksual justru menjadi pihak yang tak mendapatkan daging kurban. Mengapa?
Paradigma patriarki telah menjauhkan perempuan dari akses, bantuan untuk pemberdayaan ekonomi. Para perempuan tulang punggung keluarga tidak terdata sebagai kepala keluarga atau pencari nafkah utama. Demikian pula perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual juga dikecualikan dari penerima zakat, infak, sedekah, bahkan (bisa jadi juga) daging kurban karena dianggap sebagai perempuan pendosa dan kotor.
United Nation (PBB) melaporkan 1 dari 3 perempuan di dunia pernah mengalamai kekerasan seksual ataupun pelecehan selama hidupnya. Selain itu, perkosaan terjadi bukan hanya soal nafsu syahwat laki-laki, tetapi juga tentang tindakan brutal, sadis, dan penyiksaan dari orang yang merasa lebih kuat dan berkuasa kepada orang yang lemah atau di bawah kuasanya, laki-laki pelaku merasa lebih berkuasa atas tubuh korban, pelaku ingin 'menyiksa dan bersenang-senang' atas tubuh korban (Catherine MacKinnon dalam Toward a Feminist Theory of the State, 1989).
Adalah Teologi al-Ma’un Berperspektif Feminisme (TABF) dengan cara observasi lapangan secara langsung, menggunakan 30 indikator (14 indikator miskin BPS ditambah 16 indikator feminisme), memakai peta desa yang disusun bersama warga masyarakat untuk menentukan kelompok paling duafa-mustadhafin.
Alhasil, TABF menemukan para perempuan tulang punggung keluarga dari golongan fakir-miskin, yakni para perempuan korban KDRT, janda yang ditinggalkan begitu saja oleh suaminya, yang selama ini sering terlewatkan dari paket bantuan, berhasil dibantu (Muthmainnah, Teologi al-Maun Berperspektif Feminis, Jurnal Musawah, 2021).
Demikian pula empat golongan asnaf, yakni fakir, miskin, riqab, dan sabilillah kiranya telah berhasil mendekonstruksi pemaknaan baru bahwa korban kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk golongan penerima zakat (asnaf, mustahik) dan secara otomatis mengakui posisi korban sama dengan asnaf atau delapan golongan lainnya dalam QS at-Taubah:60 yang berarti memanusiakan korban, tidak menyalahkan korban atas kasus yang telah dialami korban, serta mengakui kasus tersebut dan kesediaan mendukung korban mendapatkan hak atas kebenaran, keadilan, dan pemulihan (Muthmainnah, Zakat untuk Korban, 2020).
Agar daging kurban tidak menumpuk pada golongan shohibul qurban, tetangga, karib, kerabat saja, TABF dan 4 golongan asnaf dari kalangan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, kiranya dapat digunakan untuk menentukan kepada siapa kupon daging kurban diberikan, yakni mereka para perempuan fakir-miskin korban KDRT, korban perkosaan, tinimbang laki-laki fakir-miskin lainnya.
Selain itu, kisah Hajar telah menunjukkan bukti konkret, perempuan tulang punggung keluarga, yang membesarkan anak seorang diri, ada dan nyata sejak zaman nabi. Kiranya hanya paradigma patriarki dan kesombongan paling hakikilah yang menolak keberadaan perempuan tulang punggung keluarga.
Perayaan kurban tahun ini haruslah berbeda. Mulailah menceritakan sejarah perempuan agar tiada lagi pelecehan melalui meme bila Idul Adha akan tiba. Mulailah membagikan daging kurban untuk para perempuan yang menjadi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, maupun perempuan tulang punggung keluarga agar penghormatan pada perempuan semakin nyata, amin. Semoga.
tiser
Selain itu, kisah Hajar telah menunjukkan bukti konkret, perempuan tulang punggung keluarga, yang membesarkan anak seorang diri, ada dan nyata sejak zaman nabi. Kiranya hanya paradigma patriarki dan kesombongan paling hakikilah yang menolak keberadaan perempuan tulang punggung keluarga.
Perimenopause adalah perjalan panjang menuju tahap menopause yang juga akhir masa reproduksi perempuan. Ini gejala dan cara mengatasinya.
Tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
Masalah irama jantung atau aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa alasan dan dalam keadaan tubuh tidak sedang beraktivitas.
Pemerintah melakukan berbagai upaya konkret untuk menekan angka perdagangan orang di Indonesia. Sejumlah regulasi dan program yang efektif diterbitkan untuk menangani masalah tersebut.
Ia memanfaatkan momen Hari Mangrove Sedunia dengan meluncurkan inisiatif Next Generation New Icon Gadis Antariksa.
Untuk menjadi versi terbaik mereka, kaum perempuan perlu memperkuat berbagai aspek seperti fisik, kecerdasan mental, spiritual, sosial, dan keluarga.
BAZNAS serahkan daging kurban untuk warga Palestina yang berada di sejumlah kamp pengungsian di Yordania.
Seremonial pendistribusian hewan kurban dilakukan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
Daging Dam haji dikelola untuk penanganan stunting
Ayep berharap kebersamaannya dengan Bobby dalam momen Idul Adha dan melakukan pemotongan kurban di Tipar Kota Sukabumi bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa terus berkurban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved