Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Program TMMD Wiltas 111 Bangun Penampung Air di Desa Binusan Dalam

Mediaindonesia.com
04/7/2021 20:02
Program TMMD Wiltas 111 Bangun Penampung Air di Desa Binusan Dalam
Anak-anak menikmati air yang sebelum sulit didapatkan di Desa Binusan Dalam, Nunukan, Kalimantan Utara.(Ist)

DESA Binusan Dalam merupakan sebuah desa yang yang terletak di sebelah barat Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimanta Utara (Kaltara).

Dengan jumlah penduduk hampir 500 kepala keluarga, kelak desa ini akan menjadi salah satu lumbung pangan jika rencana pemindahan ibu kota negara resmi ditempatkan di provinsi yang kerap dijuluki “Benua Etam”.

Meski letaknya di tengah perkotaan, dan hanya berjarak sekitar 13 km dari wilayah kota, siapa sangka di salah satu RT di wilayah ini lebih dari 50 kepala keluarganya masih hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak.

Bukan saja karena desa ini juga belum teraliri listrik, bahkan kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan mendasarpun belum mampu dinikmati warga di desa yang berada di areal seluas 60,94 kilometer persegi.

Bisa dipahami jika hal ini terjadi, mengingat bertahun tahun keberadaan desa ini tidak tersentuh oleh akses infrastruktur yang mampu menjamin kehidupan warganya dalam kondisi layak. Hal itu dituturkan oleh  Seperti  Sappe, 35,  yang juga ketua RT 11 Desa Binusan Dalam.

Menurut  Sappe, sepanjang pengamatannya selama hampir lebih dari 30 tahun tinggal di desa tersebut, baru kali ini dirinya merasa dilahirkan kembali dengan adanya program Tentara Manunggal Membangun Desa  (TMMD) Wilayah Perbatasan (Wiltas) 111.

Dengan TMMD Wiltas 111, akses jalan Desa Binusan Dalam yang dibuka  akan mendatangkan berbagai kemudahan yang selama ini mungkin menjadi barang mahal bagi warga desa setempat.

Sappe yang sehari harinya memiliki mata pencaharian sebagai petani, mengatakan selama ini dirinya dan warga lainnya mengandalkan air dari setidaknya 3 sumber, di antaranya tadahan air hujan, galian sumur, dan  air rawa.

Salah satu program TMMD yang menjadi sasaran tambahan untuk memenuhi keluhan warga adalah membangun tampungan air yang nantinya akan mengalirkan air bersih ke rumah rumah warga.

Kehadiran bak penampungan air bersih ini nantinya menjadi solusi atas masalah yang dihadapi warga terutama dengan ketersediaan air bersih bagi bagi konsumsi sehari hari maupun untuk mewujudkan sanitas yang layak bagi para warga.

“TMMD di wilayah Kodim 0911 Nunukan ini merupakan program setiap tahun, karena termasuk TMMD wilayah perbatasan,” kata Komandan Kodim 0911/Nunukan sekaligus Dansatgas TMMDke-111 Letkol Czi Eko Pur Indriyanto pada keterangan pers, Minggu (4/6).

”Jadi ini selaras juga dengan programnya Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi membangun dari pinggiran, atau membangun dari perbatasan," jelas Letkol Czi Eko Pur Indriyanto.

Tak hanya akses jalan, Eko mengatakan, melalui TMMD pihaknya juga melakukan perbaikan untuk beberapa rumah yang tak layak huni. Serta, melakukan pembuatan fasilitas MCK.

"Selain pembukaan jalan, kita juga membangun rehab untuk rumah tidak layak huni, ada 5 unit. Kemudian pembuatan MCK seperti kita ketahui bersama kalau masyarakat di dalam itu kan masalah kebersihannya juga kurang, makanya kita juga mengedukasi masyarakat ya dibuatkan MCK sehingga untuk membuat kotoran dan lain sebagainya ada tempatnya," paparnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya