Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIBURAN menjadi waktu yang dinantikan untuk dinikmati bersama keluarga. Sayangnya tidak selalu liburan berlangsung mulus tanpa ada kendala.
Terkadang kebersamaan itu berakhir dengan pertengkaran antar anak-anak. Tentunya hal tersebut membuat ketegangan dan suasana yang tidak baik dan membuat orangtua stress.
Lalu apa yang membuat anak-anak bertengkar dan berprilaku buruk saat liburan dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? berikut penjelasannya !
Baca juga : Orangtua Diingatkan Siapkan Ketahanan Fisik Anak untuk Kembali ke Sekolah
Dilansir dari Parents.com Penulis buku "Elevating Futures: A Model For Empowering Black Elementary Student Success" serta CEO dan salah satu pendiri Center of Hope Family Services Tracee Perryman, PhD menyatakan penting mempertimbangkan bagaimana struktur dan pengaruh positif lainnya hilang selama musim panas, yang dapat menyebabkan perilaku tidak baik.
“Saat liburan musim panas dimulai, Anda tergoda untuk menciptakan lingkungan yang sangat santai untuk anak-anak,” katanya.
“Namun, anak-anak berkembang di bawah struktur dan jadwal harian, yang mereka terima saat berada di sekolah.”
Baca juga : Orangtua, Jangan Abaikan Anak yang Enggan Masuk Sekolah Usai Liburan
Ternyata perubahan rutinitas saat musim liburan dimulai dapat menciptakan ke tidak tenangan dan pertengkaran pada anak.
Jenny Yip, PsyD, seorang psikolog klinis bersertifikat dan penulis "Hello Baby, Goodbye Intrusive Thoughts," memberikan argumen menarik mengapa anak-anak tidak sebenarnya berperilaku lebih buruk selama musim panas.
Dia mempertanyakan, "Apakah anak-anak Anda benar-benar berperilaku lebih buruk selama musim panas, atau apakah Anda hanya lebih memperhatikan perilaku mereka karena Anda menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka?"
Baca juga : Ini Tips Liburan Bersama Anak dari Caca Tengker
Lalu apa strategi yang bisa dipakai sebagai orangtua untunk mengatasi masalah ini?
Sebagai orangtua, kita harus mengerti mengapa hal yang kita lakukan untuk memperbaiki pertengkaran ini tidak berhasi. Yang paling sering terjadi saat ingin mendisiplinkan anak kehilangan kesabaran, bertriak dan memberikan ancaman-ancaman kepada anak.
Tetapi menurut Amy Jackson, PhD,MBA, Kepala Strategi Pembelajaran Dini untuk Primrose Schools “berteriak bisa sangat berbahaya, karena dikaitkan dengan kecemsan, depresi, dan harga diri yang rendah pada anak-anak. Tidak hanya itu, hal itu juga mengajarkan anak-anak bahwa berteriak itu tiidak apa-apa”uajrnya.
Baca juga : Isi Liburan Sekolah dengan Ajak Anak Bermain Sambil Belajar
Konflik antar saudara merupakan hal yang normal dan ternyata memiliki manfaat lo, dengan bertengkar anak mampu mengasah keterampilan nya dalam menyelesaikan konflik.
Namun jika konflik yang dihadapi begitu berat tentu orangtua harus andil di dalamnya untuk membantu menyelesaikan konflik tersebut.
Pertengkaran antara anak-anak selama liburan adalah hal yang wajar dan bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.
Dengan mengenali penyebab pertengkaran, memberikan perhatian yang cukup, serta mengajarkan keterampilan penyelesaian konflik, Anda dapat menciptakan suasana liburan yang lebih damai dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Ingatlah untuk tetap sabar dan bijaksana dalam menghadapi setiap situasi, sehingga liburan menjadi waktu yang penuh kebahagiaan dan kenangan indah. (Z-3)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved