Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis

Akmal Fauzi
28/6/2024 10:15
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Ilustrasi: Serangan Israel ke Jalur Gaza(Dok.AFP)

SEBANYAK 21 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza di tengah serangan Israel pada Kamis (27/6) untuk mendapat perawatan medis di luar negeri. Pemindahan pasien dikoordinir oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Sekitar 21 warga Palestina yang sakit dan terluka, menderita kondisi kesehatan yang sulit, meninggalkan Gaza untuk menerima perawatan di luar negeri,” kata sumber medis yang tak disebutkan namanya dikutip Antara, Jumat (28/6). 

Sumber medis itu juga menyampaikan bahwa para pasien meninggalkan daerah kantong pengungsi yang diblokade tersebut melalui penyeberangan Kerem Shalom di Gaza selatan melalui koordinasi antara WHO dan Israel.

Baca juga : WHO: Butuh Waktu Lama untuk Fungsikan Rumah Sakit Gaza Kembali

Sebelumnya pada 23 Juni, enam anak Palestina meninggalkan wilayah Palestina untuk mendapatkan perawatan medis di luar negeri melalui koordinasi dengan WHO.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, ribuan warga Palestina yang sakit dan terluka berisiko meninggal dunia di tengah blokade Israel yang melumpuhkan wilayah tersebut.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Baca juga : WHO: Rumah Sakit Terbesar di Gaza Menjadi Cangkang Kosong dengan Kuburan Manusia

Lebih dari 37.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak, serta hampir 86.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sudah lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum diserang pada tanggal 6 Mei. (Ant/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya