Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jepang Sesalkan Komentar Biden yang Menuding Negara itu Xenofobia

Adiyanto
04/5/2024 12:25
Jepang Sesalkan Komentar Biden yang Menuding Negara itu Xenofobia
Presiden AS Joe Biden(ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP))

Jepang Sesalkan Komentar Biden yang Menuding Negara itu Xenofobia

 

Pemerintah Jepang membalas komentar Presiden AS Joe Biden tentang sekutu Asianya itu yang disebut xenophobia seperti halnya Tiongkok dan Rusia. Pemerintah Jepang menyebut karakterisasi tersebut sangat disayangkan dan salah arah.

Baca juga : Joe Biden akan Blokir Aliran Data AS ke Tiongkok dan Rusia

Dalam kapmanyenya Rabu lalu, Biden menyamakan Jepang dan India dengan Tiongkok dan Rusia. Menurutnya perekonomian empat negara tersebut sedang kesulitan karena keengganan mereka menerima imigran.

“Mengapa Tiongkok mengalami kesulitan ekonomi? Mengapa Jepang dalam kesulitan? Mengapa Rusia dalam kesulitan? Dan India? Karena mereka xenofobia. Mereka tidak menginginkan imigran,” kata Biden, seperti dikutip AFP.

“Salah satu alasan mengapa perekonomian kita tumbuh adalah karena Anda dan banyak orang lainnya. Mengapa? Karena kita menyambut baik pendatang,” tambah Presiden dari Partai Demokrat tersebut.

Baca juga : Separuh Warga Dunia akan Gelar Pemilu di 2024

Sebagai tanggapan, Pemerintah Jepang mengatakan “Sangat disayangkan bahwa komentar yang dibuat tidak didasarkan pada pemahaman yang akurat tentang kebijakan kami”, menurut pernyataan pemerintah yang dikeluarkan Sabtu (4/5)

“Pemerintah Jepang telah menyampaikan pesan ini ke Gedung Putih dan sekali lagi menjelaskan tentang kebijakan dan pendiriannya,” kata pernyataan itu.

Pernyataan Biden ini disampaikan kurang dari sebulan setelah ia menjadi tuan rumah jamuan makan malam kenegaraan untuk mitranya dari Jepang Fumio Kishida, yang merupakan bentuk diplomasi tingkat tinggi yang jarang terjadi.

Baca juga : Berharap Uang, AS Kadoi Ukrainia Sanksi Kepada Rusia

Pernyataan tak terduga dari politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu terhadap Jepang segera mendorong Gedung Putih untuk melunakkannya.

“Presiden hanya berusaha mengirimkan pesan yang lebih luas bahwa Amerika Serikat adalah negara imigran,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.(AFP/M-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya