Puluhan LSM Menyerukan Solusi Diplomatik untuk Redakan Konflik di Timur Tengah

Sejumlah organisasi non-pemerintah menyerukan mengintensifkan perundingan untuk menghindari konflik di wilayah di Timur Tengah agar tidak semakin lepas kendali.

“Berdasarkan pengalaman kolektif kami yang luas di kawasan ini, kami memahami bahwa krisis di Timur Tengah seringkali mempunyai konsekuensi yang luas,” kata pernyataan bersama yang ditantangani 13 LSM internasional, seperti dikutip Aljazeera, Rabu (17/4)

Seperti diketahui, ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat menyusul serangan rudal dan drone berpeledak yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel, akhir pekan lalu. Iran berdalih aksi itu sebagai balasan ulah Israel yang mengebom gedung konsulat mereka di Damaskus, Suriah pada awal April yang menewaskan tujuh tentara Garda Revolusi. Kini, kedua kubu bertukar ancaman yang membuat situasi di Timur Tengah semakin memanas.

Menurut pernyataan sejumlah LSM itu, konflik di wilayah ini berpotensi menimbulkan konsekuensi global yang signifikan, termasuk migrasi paksa, gangguan terhadap rantai pasok global, serta mengganggu pasokan energi.

Para penandatangan ini,  termasuk Komite Penyelamatan Internasional, Dewan Pengungsi Norwegia, dan Dewan Pengungsi Denmark, juga menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza untuk mencegah penderitaan manusia lebih lanjut dan untuk mengurangi ketegangan yang meningkat. (AFP/M-3)