Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Mahmoud Abbas mengatakan Israel tidak akan diizinkan untuk memisahkan Gaza dari wilayah Palestina lainnya. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sebuah pertemuan di markas besar kepresidenan di Ramallah yang dihadiri oleh anggota Komite Sentral gerakan Fatah.
Pada kesempatan itu juga hadir beberapa anggota Dewan Revolusi, sekretaris Dewan Penasihat dan sekretaris wilayah gerakan di provinsi utara. Kantor berita resmi Palestina, Wafa melapor bahwa Abbas menegaskan kembali sikap politik Palestina yang tak tergoyahkan mengenai perlunya gencatan senjata.
"Abbas mengatakan Israel tidak akan diizinkan untuk memisahkan Gaza," ungkap laporan media itu.
Baca juga : Hamas Ingin Pemilu Palestina Lahirkan Pemerintahan Bersatu
Wafa juga melaporkan bahwa Abbas mendesak penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Gaza dan pengiriman cepat bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung tersebut. Abbas menekankan pentingnya mencegah perpindahan warga Palestina dari tanah mereka.
Dampak Nakba pada 1948 masih menghantui warga Gaza dan Palestina pada umumnya. Presiden Abbas juga menegaskan kesatuan tanah Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur di bawah yurisdiksi Negara Palestina.
“Negara Palestina tidak akan meninggalkan rakyatnya di Gaza. Kami akan berbagi mata pencaharian, gaji dan tunjangan di Gaza dan Tepi Barat,” katanya dikutip Wafa.
Baca juga : Marwan 'Mandela Palestina' Barghouti Daftar Pemilu dari Penjara
Abbas menyatakan tidak akan membiarkan rencana pendudukan untuk memisahkan Gaza dari wilayah Palestina lainnya atau mencaplok bagian mana pun dari wilayah tersebut.
Dia menekankan upaya berkelanjutan dengan mitra internasional dan sekutu regional untuk menghentikan agresi Israel. Termasuk memungkinkan warga Gaza untuk kembali ke rumah mereka yang telah dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel.
Dia menekankan bahwa penahanan pendapatan izin Palestina oleh Israel tidak akan menghalangi Negara Palestina untuk memenuhi tanggung jawabnya, terutama terhadap rakyat Gaza.
Baca juga : Israel Tahan 4.000 Warga Palestina di Tepi Barat sejak Serangan Hamas
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (Anadolu/Z-4)
Baca juga : Abbas Tunda Pemilu Palestina, Hamas Mengecamnya
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved