Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MESIR telah memperingatkan Israel bahwa hubungan antar negara akan terputus. Itu jika warga Palestina dari Gaza melarikan diri ke wilayahnya, Gurun Sinai.
Israel mengalihkan genosida di Gaza ke arah selatan, dengan melakukan serangan besar-besaran terhadap kota Khan Younis dan lokasi lainnya. Akibatnya, banyak warga Palestina mengungsi ke Rafah di dekat perbatasan Mesir.
Ribuan orang telah terbunuh dalam serangan Israel dalam sepekan terakhir. Menurut para pejabat intelijen dan militer Mesir mengatakan kepada rekan-rekan Israel mereka bahwa mereka sangat prihatin mengenai dampak operasi militer di Gaza selatan terhadap Mesir.
Baca juga : Yordania: Kegagalan PBB Izinkan Israel Teruskan Genosida di Gaza
Pasalnya aksi itu dapat mengakibatkan pengungsian warga Palestina ke Mesir. Kairo lebih lanjut mengatakan bahwa skenario seperti itu akan memicu krisis serius dalam hubungan diplomatik antara keduanya, yang telah menormalisasi hubungan pada 1979.
Sejak awal kampanye militer Israel pada 7 Oktober, Mesir telah menyatakan keprihatinan bahwa Tel Aviv berupaya mendorong warga Palestina ke Sinai yang berbatasan dengan Gaza.
Baca juga : 28 Bayi Prematur Dievakuasi dari RS Al-Shifa ke Mesir
Kairo telah memantau dengan cermat serangan Israel di Gaza, yang menurut Kairo mengindikasikan tujuan Tel Aviv untuk memaksa warga Palestina lebih dekat ke perbatasan Mesir.
Israel menolak kekhawatiran tersebut, mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan Hamas dan bahwa warga Palestina yang terluka dan mencari perawatan medis di Mesir akan diizinkan kembali ke wilayah tersebut.
Komentar tersebut muncul ketika Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan bahwa tidak pantas dan bertentangan dengan hukum internasional. "Itu jika warga sipil Palestina dari Gaza dipaksa masuk ke Mesir," katanya di Forum Keamanan Aspen di Washington, D.C, Amerika Serikat.
Shoukry menekankan bahwa warga Palestina yang melarikan diri ke Mesir bukanlah cara yang tepat untuk menangani konflik. Dia menekankan bahwa warga Gaza tidak boleh dihukum dan dipaksa meninggalkan wilayah mereka.
Selain itu, Kepala Layanan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan bahwa perpindahan warga Palestina dari Gaza ke Sinai adalah garis merah bagi Mesir. Kairo tidak akan mengizinkannya.
Mesir memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata selama seminggu antara Hamas dan Israel bulan lalu, meskipun gencatan senjata gagal dan Israel dengan cepat kembali menyerang wilayah tersebut.
Sekitar 85% penduduk Gaza mengungsi, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA), dengan sekelompok orang bergerak ke arah selatan sebanyak mungkin dalam upaya menghindari serangan Israel yang kejam.
Hampir 17.500 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober, yang kini telah memasuki bulan ketiga. (The New Arab/Z-4)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved