Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (12/11) menyerukan tekanan terhadap Amerika Serikat untuk menghentikan serangan Israel di Gaza. Ia mengatakan tidak akan ada kesepakatan kecuali Washington menerima daerah kantong tersebut sebagai tanah Palestina.
Erdogan kembali dari pertemuan puncak para pemimpin Arab dan Muslim di ibu kota Saudi, Riyadh, pada Sabtu (11/11), yang mengutuk tindakan biadab pasukan Israel di Gaza tanpa menyetujui tindakan hukuman yang konkret. Dia dijadwalkan mengunjungi Jerman pada Jumat dan berencana melakukan perjalanan ke Mesir dan menjamu presiden Iran dalam beberapa minggu mendatang.
"Kita harus mengadakan pembicaraan dengan Mesir dan negara-negara Teluk dan menekan Amerika Serikat," kata Erdogan kepada wartawan Turki dalam penerbangan pulang dari Riyadh. "AS harus meningkatkan tekanannya terhadap Israel. Barat harus meningkatkan tekanan terhadap Israel. Penting bagi kita untuk menjamin gencatan senjata," katanya.
Baca juga: Israel Serang Libanon setelah Rudal Antitank Lukai Warga Sipil
Erdogan, yang sedang melakukan perjalanan ke desa di timur laut Turki ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di Ankara pada 5 November, tidak menutup kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Joe Biden. "Negara terpenting yang perlu dilibatkan ialah Amerika Serikat yang memiliki pengaruh terhadap Israel," kata Erdogan.
Namun dia mengatakan dia tidak akan menelepon Biden. Blinken, "Baru saja berada di sini (di Turki). Saya kira Biden akan menjamu kita mulai sekarang. Tidak pantas bagi saya untuk menelepon Biden," ujarnya.
Baca juga: Qatar Rundingkan Pembebasan 10-15 Sandera untuk Gencatan Senjata Gaza
Erdogan mengatakan AS harus menerima Gaza sebagai tanah Palestina. "Kami tidak bisa setuju dengan Biden jika dia mendekati (konflik) dengan melihat Gaza sebagai tanah pendudukan pemukim atau Israel, bukan tanah rakyat Palestina," ujarnya.
Turki semakin vokal mengkritik serangan Israel di Gaza. Dalam pidato lain di Istanbul pada Minggu, Erdogan melampiaskan kemarahannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam komentar yang disiarkan langsung di televisi Turki.
"Hai Netanyahu, ini hari-hari baik Anda, hari-hari yang lebih berbeda menanti Anda. Netanyahu, Anda harus tahu bahwa Anda akan pergi," kata Erdogan setelah menyebut pemimpin Israel itu, "Bukan lagi seseorang yang dapat kita ajak bicara."
Erdogan akan bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz minggu depan. Turki secara teknis ialah calon anggota Uni Eropa dan, meskipun prospeknya masih jauh, gambaran Erdogan mengenai militan Hamas sebagai pembebas--yang sangat berbeda dengan blok tersebut--menimbulkan kegelisahan.
Hal ini juga sangat kontras dengan posisi yang diambil oleh Berlin, anggota UE dengan jumlah penduduk terbesar. Dalam laporan tahunan mengenai kemajuan negara-negara kandidat yang diterbitkan minggu ini, UE mengatakan, "Retorika Turki dalam mendukung kelompok teroris Hamas menyusul serangannya terhadap Israel sangat bertentangan dengan pendekatan UE."
"Uni Eropa berpikiran sama dengan Israel mengenai Hamas," kata Erdogan di pesawat. "Saya melihat Hamas sebagai partai politik yang memenangkan pemilu di Palestina. Saya tidak melihatnya dengan cara yang sama," tambahnya.
Erdogan mengulangi seruannya mengadakan konferensi internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut. "Tidak ada yang bisa membawa perdamaian lebih dari pertemuan semua aktor regional, termasuk pihak-pihak yang bertikai," katanya. (AFP/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved