Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

IAEA Sebut Fasilitas Nuklir Ukraina Rusak

Nur Aivanni
08/3/2022 12:25
IAEA Sebut Fasilitas Nuklir Ukraina Rusak
Asap mengepul ke udari dari gedung pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Energodar, Ukraina, setelah serangan militer Rusia.( Handout /Ukraine National Nuclear Energy Generating Company Energoatom / AFP)

BADAN Energi Atom Internasional (IAEA), pada Senin (7/3), mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang peluru artileri yang merusak fasilitas penelitian nuklir di kota kedua yang terkepung di Ukraina, Kharkiv, tetapi tidak ada konsekuensi radiologis.

Badan PBB yang berbasis di Wina mengatakan pihak berwenang Ukraina melaporkan serangan terjadi pada hari Minggu (6/3). Dan badan itu menambahkan bahwa tidak ada peningkatan tingkat radiasi yang dilaporkan di lokasi tersebut.

Karena persediaan bahan radioaktif situs tersebut sangat rendah dan disimpan pada status "subkritis", IAEA mengatakan kerusakan yang dilaporkan tidak akan memiliki konsekuensi radiologis.

Fasilitas itu merupakan bagian dari Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv, sebuah lembaga penelitian yang memproduksi bahan radioaktif untuk aplikasi medis dan industri.

Baca juga: Kanselir Jerman Tolak Seruan Larangan Impor Migas dari Rusia

Kharkiv telah berada di bawah serangan penembakan dan rudal Rusia yang intens dalam beberapa hari terakhir, ketika Moskow mencoba untuk meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk menyerah.

Lembaga nuklir itu sendiri telah menjadi pusat teori konspirasi online dan klaim tak berdasar di media Rusia bahwa Ukraina berusaha mengembangkan senjata nuklir mentah yang mampu menyebabkan korban massal.

IAEA mengatakan itu hanyalah contoh terbaru dari fasilitas nuklir yang terperangkap dalam perang Rusia di Ukraina.

"Kami telah mengalami beberapa kejadian yang membahayakan keselamatan di lokasi nuklir Ukraina," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi.

Ada laporan kerusakan fasilitas pembuangan limbah radioaktif di dekat Kyiv dan Kharkiv dan pasukan Rusia telah menghantam pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang menyebabkan kebakaran yang harus dipadamkan.

IAEA mengatakan Zaporizhzhia - pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa - sekarang berada di bawah kendali pasukan Rusia, yang menghalangi pengiriman suku cadang dan obat-obatan.

Hanya dua dari enam reaktor di fasilitas tersebut yang beroperasi.

Komunikasi juga telah terputus dengan fasilitas nuklir kecil di Kota Mariupol - yang dikelilingi oleh pasukan Rusia, membuat penduduk dalam kondisi tanpa listrik atau air mengalir.

IAEA telah mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui rencana untuk melindungi fasilitas nuklir. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya