Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

AS Jual Rudal Canggih ke Arab Saudi Senilai Rp9,3 Triliun

Atikah Ishmah Winahyu
05/11/2021 08:30
AS Jual Rudal Canggih ke Arab Saudi Senilai Rp9,3 Triliun
Ilustrasi(AFP)

DEPARTEMEN Luar Negeri AS mengumumkan persetujuan penjualan rudal kendali udara-ke-udara senilai US$650 juta atau sekitar Rp9,3 triliun ke Arab Saudi. Rudal tersebut mampu menghalau serangan pesawat tak berawak.

Persetujuan tersebut akan memungkinkan Saudi untuk membeli hingga 280 rudal jarak menengah canggih AIM-120C dan peralatan terkait, mengisi kembali pasokan rudal yang ada, kata departemen tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Saudi telah dapat menggunakan rudal untuk mencegat pesawat tak berawak yang mengancam pasukan Saudi dan AS di dalam negeri, terutama dari Yaman.

"Kami telah melihat peningkatan serangan lintas batas terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir," kata juru bicara itu, pada Kamis (4/11).

Saudi memimpin perang melawan pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran.

Para pejabat AS mengatakan Iran telah memasok Yaman dengan drone dan teknologi drone.

Penjualan itu terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden mengambil pendekatan hati-hati untuk mendukung Saudi, karena khawatir atas taktik keras mereka terhadap Houthi serta pelanggaran hak asasi manusia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri menekankan bahwa rudal tidak dapat digunakan terhadap target darat.

“Penjualan rudal sepenuhnya konsisten dengan janji pemerintah untuk memimpin dengan diplomasi untuk mengakhiri konflik di Yaman sambil juga memastikan Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran," kata pejabat itu.

Paket tersebut akan mencakup 280 AIM-120C-7/C-8 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM), 596 LAU-128 Missile Rail Launchers (MRL) bersama dengan kontainer dan peralatan pendukung, suku cadang, dukungan pemerintah AS, dan teknik kontraktor, serta dukungan teknis. (France24/Straitstimes/OL-13)

Baca Juga: Negara Setuju Setop Biayai Proyek Bahan Bakar Fosil



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya