Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengacara Trump Ingatkan Pemakzulan akan Buka Luka Baru

Atikah Ishmah Winahyu
10/2/2021 08:51
Pengacara Trump Ingatkan Pemakzulan akan Buka Luka Baru
Pengacara Donald Trump, David Schoen(AFP/ANDREW HARNIK)

PENGACARA Donald Trump David Schoen menuding Demokrat menyalahgunakan kekuasaan pemakzulan untuk mendapatkan keuntungan politik. Pengacara mantan presiden itu berpendapat Demokrat mendesak pemakzulan karena masih tidak terima dengan hasil pemilu 2016.

Schoen memperingatkan, persidangan tersebut hanya akan membuka luka baru dan lebih besar di seluruh negeri.

"Saya jamin jika proses ini dilanjutkan, semua orang akan terlihat buruk," kata Schoen.

Schoen menambahkan, pengadilan pemakzulan dapat memicu perang saudara lagi.

"Pengadilan ini akan menghancurkan negara ini, mungkin seperti yang hanya kita lihat sekali sebelumnya dalam sejarah Amerika,” tuturnya.

Baca juga: Senator AS Lanjutkan Sidang Pemakzulan Trump

Namun, ketika Trump diadili di Senat AS karena menghasut pemberontakan justru semakin banyak bukti dalam pengajuan pengadilan menunjukkan serangan terhadap Capitol AS telah direncanakan sebelumnya.

Bukti Rencana Penyerangan Capitol oleh Trump

Pada 19 Desember 2020, pemilik salon Beverly Hills Gina Bisignano membaca tweet dari Presiden Donald Trump, "Protes besar di DC pada 6 Januari. Beradalah di sana, situasi akan menjadi liar!"

"Kami akan berada di sana," jawab Bisignano, satu dari puluhan juta orang yang melihat ajakan ke Washington untuk melawan kekalahan Trump dalam pemilihan umum.

Sementara itu, Ethan Nordean di negara bagian Washington dan Enrique Tarrio di Florida membuat rencana 6 Januari sebagai pemimpin Proud Boys sayap kanan.

Menurut pengajuan pengadilan, Nordean pada 27 Desember meminta dana kepada pengikut untuk membeli alat pelindung dan peralatan komunikasi. Seminggu kemudian, dia dan Tarrio memberi tahu pengikut di podcast untuk mengenakan pakaian hitam dan mengatakan mereka harus bersiap untuk bertarung.

"Kita dipandang hampir seperti tentara sayap kanan," kata Tarrio.

"Hal ini nyata. Kita sedang berperang,” imbuhnya.

Di jajaran Proud Boys atau Oath Keepers ekstremis, di antara para konspirasi Qanon dan penggemar berat presiden Republik, pesannya jelas beberapa minggu ke depan, “Trump ingin Anda pergi ke Washington untuk menghentikan Kongres dari sertifikasi kemenangan pemilihan Joe Biden pada 6 Januari.”

Pendukung Trump Rencanakan Pergi ke Washington

Setelah Trump menulis cuitannya di Twitter, banyak penggemar mengumumkan rencana untuk melakukan perjalanan ke Washington, beberapa hanya untuk unjuk rasa terakhir pro-Trump.

Tetapi yang lain berbicara tentang penghentian sertifikasi itu sendiri dan menimbulkan rasa sakit pada ‘pengkhianat’ di Kongres.

Mereka bersiap untuk berperang. Puluhan orang membawa helm tempur, senjata bius, pelindung tubuh, peralatan komunikasi, serta semprotan beruang dan merica. Beberapa orang memiliki senjata api.

Malam sebelumnya, seseorang memasang bom pipa di dua lokasi berbeda di dekat Capitol. Bom tidak meledak dan mungkin hanya berusaha menarik polisi menjauh dari Capitol saat penyerangan dimulai.

Para tersangka pemimpin serangan itu, yang tampak paling terorganisir menurut berkas pengadilan, adalah Proud Boys dan Oath Keepers.

Pada akhir Desember di Berryville, Virginia, sekitar 100 kilometer barat Washington, Thomas Caldwell diduga mengorganisir kekerasan serius. Digambarkan sebagai komandan dari Oath Keeper, kelompok kekerasan sayap kanan yang sebagian besar adalah mantan militer dan polisi, Caldwell berencana untuk bertemu di luar Washington dengan anggota milisi bersenjata dari seluruh wilayah.

"Biarkan mereka mencoba untuk mensertifikasi beberapa minyak mentah di bukit capitol dengan satu juta atau lebih patriot di jalanan. Ketel ini akan mendidih," katanya di Facebook.

"Mereka telah berubah menjadi kejahatan murni bahkan dengan terang-terangan mencurangi pemilihan umum dan membayar kasta politik. Kita harus menghajar mereka sekarang dan menjatuhkan mereka," tambahnya.

Di Bridgeville Pennsylvania, pengikut QAnon dan Proud Boy, Kenneth Grayson (51), juga bersiap.

Pada tanggal 23 Desember, menurut pengajuan pengadilan, dia mengirim SMS ke keluarga dan teman-temannya yang berbunyi 'Saya di sana jika Trump menyuruh kita menyerbu Capitol. Mereka tidak bisa mencuri (hasil) pemilihan ini'.

Di Georgia, pengacara William Calhoun marah karena Biden diduga mencuri hasil pemilu. Setelah pemilu, Calhoun telah dilaporkan ke FBI karena menyerukan serangan bersenjata di Washington.

Pada 29 Desember dia mengunggah tulisan, 'Hadir secara fisik di Washington pada 6 Januari adalah kunci penting. Kami rakyat tidak memiliki pilihan realistis lain untuk mengomunikasikan niat teguh kami untuk menuntut pemilihan yang adil sekarang dan selamanya atau lainnya'.

Seminggu kemudian dia mengumumkan sedang dalam perjalanan ke Washington untuk mengingatkan kesempatan terakhir menghentikan pencurian mengancam akan ada masalah lebih besar jika pencurian tak disudahi.

Pagi 6 Januari, Ronnie Sandlin dari Memphis Tennessee dan Nathan Degrave dari Las Vegas, Nevada, membuat video tentang rencana mereka.

"Kurasa sudah waktunya mengambil alih Capitol dan aku tidak akan mengatakannya dengan mudah," kata Sandlin.

"Jika kita perlu menduduki Capitol, kita akan menempati Capitol pukul satu saat semuanya akan turun,” imbuhnya.

Setelah penyerangan, pengikut menyatakan keberhasilan setelah melakukan apa yang mereka rencanakan.

"Hari ini Rakyat Amerika membuktikan bahwa kita memiliki kekuatan," tulis Calhoun.

"Kami menduduki Capitol dan menutup Pemerintah, kami menutup kejahatan pemilu mereka yang dicuri".

Proud Boys Nicholas Ochs dari Hawaii dan Nicholas DeCarlo dari Texas menyiarkan video dari tempat kejadian.

"Kami datang ke sini untuk menghentikan pencurian," kata Ochs.

"Untuk itulah aku datang ke sini," kata DeCarlo.

"Ini mungkin dilanjutkan, tapi pencurian untuk saat ini dihentikan. Sama-sama, Amerika!" Ochs menjawab. (The Guardian/CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya