Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Soal Ikhwanul Muslimin, Ulama Saudi Dicap Pro Israel dan Munafik

Mediaindonesia.com
22/11/2020 20:51
Soal Ikhwanul Muslimin, Ulama Saudi Dicap Pro Israel dan Munafik
.(AFP/APA/Erwin Scheriau)

SEKRETARIS Jenderal Persatuan Internasional untuk Cendekiawan Muslim (IUMS), Ali Qaradaghi, telah mengecam keputusan Majelis Ulama Senior Arab Saudi baru-baru ini yang menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Kebijakan ulama Saudi itu dianggapnya tak memperoleh pujian dunia Arab dan Muslim tapi disambut Zionis Israel.

Majelis Ulama Senior Saudi mengeluarkan pernyataan yang menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Para ulama kerajaan itu juga menuduh gerakan tersebut sebagai faktor destabilisasi di wilayah tersebut.

"Pernyataan majelis ulama Saudi tidak mendapat pujian di dunia Arab dan Muslim," kata Qaradaghi di Twitter seperti dikutip dari Anadolu Agency, awal pekan ini. "Pernyataan itu hanya disambut oleh Zionis, perampas tanah Arab dan Islam, Yerusalem, dan Masjid Al-Aqsa."

Ikhwanul Muslimin mengecam keputusan Saudi tersebut. Mereka mengatakan pihaknya selalu menjadi korban kekerasan dan rezim diktator.

Setelah itu, Israel mengeluarkan pernyataan menyambut baik keputusan Saudi yang memasukkan Ikhwan ke daftar hitam.

Israel melihat pernyataan Saudi itu bermanfaat sebagai tindakan tegasnya terhadap kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin.

Mengutip dari Middle East Eye, aktivis Ikhwanul Muslimin terkemuka, Tawakkol Korman, melontarkan hinaan dan sarkasme kepada majelis ulama itu. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tersebut menuduh kerajaan dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menekan kebebasan.

Karman menulis tweet pada 10 November, "Kepada majelis senior munafik untuk Bin Salman dan penyemir sepatunya, anggota Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi sedang berjuang demi kebebasan dan rezim bin Salman menekan kebebasan dari semua sisi, baik Ikhwanul Muslimin maupun lainnya."

Menurutnya, penjara Bin Salman kini penuh dengan orang-orang yang mengatakan, "Tidak," dan mereka yang diharapkan mengatakan, "Tidak." Arab Saudi, lanjutnya, merupakan ibu dan bapak terorisme.

Seorang peneliti pro-Ikhwan di Qatar Foundation di Doha, Mohamed al-Mukhtar al-Shanqeeti, menyebut fatwa majelis tentang Ikhwan hanyalah 'petasan' media. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya