Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Trump tidak Khawatir Soal Pemakzulan Dirinya

Melalusa Susthira K
19/12/2019 12:21
Trump tidak Khawatir Soal Pemakzulan Dirinya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di Michigan(AFP/Scott Olson/Getty Images)

PEMUNGUTAN suara yang digelar DPR Amerika Serikat (AS) menjadi hari bersejarah bagi Presiden Donald Trump. Dia menjadi presiden ketiga AS yang dimakzulkan dalam sejarah negara itu.

Namun, Trump yang menggelar kampanye di Michigan bersama pendukung setianya justru mengaku tidak mempermasalahkan pemakzulan tersebut dan menyebut ia tengah bersenang-senang.

"Saya tidak khawatir," ujar Trump di hadapan sekitar 7 ribu pendukungnya di Battle Creek, Michigan, Kamis (19/12) WIB.

"Saya tidak tahu tentang Anda, namun saya bersenang-senang,” sambungnya.

Trump justru berpendapat pemakzulan akan membantunya memperoleh masa jabatan kedua pada pemilu presiden AS yang digelar tahun depan.

"Saya lebih suka berada di sini. Kumpulan ini hebat. Kamu menginspirasi,” tutur Trump

"Empat tahun lagi, empat tahun lagi," seru para pendukung Trump garis keras tersebut merespon pernyataan Trump.

Baca juga: Dimakzulkan, Trump Tuding Demokrat Penuh Kebencian

Lebih lanjut, Trump menuding Partai Demokrat penuh dengan kebencian setelah dirinya dimakzulkan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres.

“Demokrat mendeklarasikan kebencian dan penghinaan mereka yang mendalam bagi pemilih Amerika. Mereka telah mencoba memakzulkan saya sejak hari pertama," tegas Trump.

Bersamaan dengan kampanyenya di Michigan, pemungutan suara yang digelar di DPR AS berhasil mengantongi dukungan mayoritas suara anggota parlemen untuk memakzulkan Trump.

Setelah Trump berhasil dimakzulkan DPR AS yang dikuasai Partai Demokrat, ia selanjutnya akan diadili Senat AS yang dikuasai Partai Republik.

Pemungutan suara yang lebih dulu dilakukan terhadap pasal penyalahgunaan kekuasaan, mengantongi dukungan sebanyak 230 suara, berbanding 197 suara yang menentangnya.

Adapun pada pemungutan suara terkait pasal menghalangi penyelidikan kongres, sebanyak 229 suara menyatakan dukungannya, berbanding 198 suara yang menentangnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya