Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PSIKOLOG anak dan keluarga dari Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Irma Gustiana Andriani memberikan kiat untuk membangun hobi atau kegemaran anak melalui permainan.
"Setiap orang, setiap anak harus punya kegemaran, karena itu yang akan membuat anak bertahan hidup di kemudian hari," ujar Irma, dikutip Senin (25/9).
Sejak dini, orangtua perlu mengenali dan menemukan hal-hal atau aktivitas yang disukai oleh anak. Dengan bermain, sangat memungkinkan minat dan bakat anak untuk muncul, Irma menjelaskan.
Baca juga: Dari Hobi dan Passion, Nicholas Renaldi Sukses Wujudkan Jadi Pengusaha
Semakin dini minat dan bakat anak yang berhasil ditemukan, akan semakin besar pula kemungkinan bakat tersebut untuk dikembangkan menjadi lebih terarah dan terbentuk.
Minat dan bakat tersebut, menurut Irma, dapat berpengaruh pada kehidupan anak ketika dewasa, seperti jati diri dan profesi yang ia digeluti.
Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua tentu mengenali minat sang buah hati. Orangtua perlu mengobservasi apa saja hal yang menarik perhatian mereka.
Baca juga: Macam-Macam Hobi Seru yang Bermanfaat, Ada yang Bisa jadi Penghasilan
"Perhatikan dan amati apa yang paling sering dia lakukan setiap hari, dan itu akan dia lakukan secara berulang kali. Contoh anak yang suka menggambar, dia akan berulang kali melakukannya dan di mana saja, bahkan di dinding, sementara anak yang tidak suka, walaupun disodorkan kertas dan pensil, mungkin dia akan menggambar, namun tidak akan berulang," jelas Irma.
Bila minat dan bakat anak berhasil ditemukan, langkah selanjutnya adalah pilihkan mereka jenis permainan yang sesuai.
Irma mencontohkan, bagi anak yang gemar permainan bricks atau menyusun balok, berikan dia mainan serupa dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang mudah, dan bertahap hingga yang semakin rumit. Ini akan menstimulus anak untuk semakin tertantang dan mengasah kemampuan mereka, namun tidak akan membuatnya bosan.
"Kemudian mainkan permainan itu bersama, ini tidak hanya akan memperkuat ikatan antara orangtua dan anak, namun juga memberi kesempatan untuk mengajari mereka hal-hal baru dan mendukung perkembangannya," kata dia.
Lebih lanjut, Irma menganjurkan orangtua untuk menjelajahi berbagai macam jenis permainan, seperti permainan fisik, video, imaginatif, dan lain sebagainya untuk menemukan bakat-bakat lain dari anak.
"Jadwalkan juga waktu khusus untuk bermain dengan anak, ini akan menunjukkan mereka bahwa orangtua memberikan perhatian khusus untuk kegemarannya, serta dukung lah pengembangan keterampilannya lebih lanjut dengan kursus atau pelatihan khusus," pungkas Irma. (Ant/Z-1)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved