Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER Spesialis Kedokteran Jiwa konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Feranindhya Agiananda mengatakan pasien penderita kanker kepala dan leher bisa mengalami gangguan psikiatri dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanker lainnya, seperti paru-paru dan payudara.
"Ternyata kanker kepala leher angka kejadian depresi itu bisa mencapai 50% pada populasi pasien dengan kanker kepala leher," ucapnya, dikutip Sabtu (4/3).
Hal itu karena kanker kepala dan leher terjadi di area yang terlihat seperti benjolan jika menderita kanker lasofaring di leher. Terapi yang dilakukan biasanya juga mengubah bentuk fisik sehingga pasien merasa bukan dirinya lagi.
Baca juga: Akupuntur Diklaim Bisa Mengurangi Efek Samping Terapi Pasien Kanker
"Tentunya berdampak besar pada kondisi psikologis dari pasiennya dan juga keluarga tentunya yang mendampingi jadi memang besar sekali peranan dari aspek kesehatan mental ini," ujar dokter yang biasa disapa Fera itu.
Depresi yang dirasakan pasien kanker kepala dan leher bisa membuatnya tidak semangat dalam menjalani perawatan, putus asa, kehilangan daya juang untuk melawan kanker dan bisa memperburuk hasil tatalaksana yang sudah direncanakan.
Fera menjelaskan, tidak semua pasien kanker harus menjalani terapi psikiatri. Sebelum melakukan terapi, biasanya dokter penanggung jawab akan mengobservasi permasalahan yang mungkin dihadapi pasien kanker.
Baca juga: Pasien kanker Diminta Berkonsultasi ke Rehabilitasi Medik Sebelum Jalani Terapi
Jika dirasa ada hal-hal yang penting untuk dikelola, dokter penanggung jawab akan menghubungi tim untuk melakukan tatalaksana secara bersama-sama.
"Selalu akan mulainya dari satu pintu dulu terkait dengan masalah utamanya apa, jadi bisa saja datangnya ke THT, atau karena nyeri datangnya ke rehab medik dulu atau ke mana dulu, nanti akan dilihat permasalahannya ada di sebelah mana, ada apa aja masalahnya kemudian timnya akan diaktivasi sehingga apapun permasalahan yang dihadapi itu bisa kita kelola secara optimal," papar Fera.
Ia juga menjelaskan terapi psikiatri tidak selalu akan diberi obat. Biasanya yang awam dilakukan adalah psikoterapi yaitu terapi berbincang-bincang untuk melihat masalah yang sedang dihadapi oleh pasien maupun keluarganya, seperti kecemasan karena tidak tahu apa yang akan dihadapi dan masih dalam tahap rasional atau tidak.
Baca juga: Inilah Pengobatan Tepat agar Kanker Payudara Tak Kembali Kambuh
"Itu kita akan cari tahu apa yang membuat dia cemas, seringkali orang cuma karena tidak tahu apa yang akan dihadapi karena khawatir akan masa depannya, sering kali kita ruwet sama pikiran kita mikirnya udah jauh duluan padahal belum tentu apa yang seperti kita bayangkan," tambahnya.
Dalam proses psikoterapi, psikiater mengajak pasien berdiskusi bagaimana cara-cara berpikir secara lebih realistis dan tidak membuat pasien menjadi mudah cemas.
Namun, jika psikoterapi tidak cukup karena gejala kecemasan yang cukup hebat sampai mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari, psikiater bisa memberi obat yang sesuai gejalanya.
Baca juga: Kasus Kanker Melonjak Akibat Pola Hidup Kurang Sehat
"Obat-obatan yang diberikan itu pasti ada tujuannya dan akan dipantau oleh teman-teman dari psikiatri. Selama dipantau oleh dokter tidak perlu khawatir akan terjadi kecanduan atau akan terjadi ketergantungan karena semuanya sudah dipantau," pungkas Fera. (Ant/OL-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Umumnya tomat ini biasa dijadikan lalap atau bisa juga dibuat jus hingga salad. Namun dari semua cara tersebut tomat memiliiki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Ada kekhawatiran tentang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan. Berikut daftar ponsel dengan radiasi paling tinggi
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Pascapemberian kemoterapi dan dinyatakan sembuh, 85% penderita kanker ovarium tipe germ cell bisa hamil dan melahirkan bayi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved